Eksistensi
penyuluh menuangkan waktu dan pikirannya dalam wadah BMC bukanlah suatu
pencitraan, namun itu merupakan suatu “Progress report” terhadap pekerjaan dan
bentuk pelayanan kepada masyarakat sebagai pelaku utama dalam kegiatan
pertanian. Demikian disampaikan oleh Monisfar, S.Sos selaku Kepala BP4K2P
Kabupaten Agam saat melakukan diskusi singkat dengan para penyuluh yang
mewakili Lima Kecamatan yang dilaksanakan di aula kantor UPT BP4K2P Kecamatan Ampek
Angkek, Jumat tanggal 27 Februari 2015.
Monisfar menyampaikan bahwa Bupati Agam sangat
mengapresiasi kegiatan BMC yang dipelopori oleh BP4K2P. BMC merupakan suatu
kemajuan dalam hal penginformasian kegiatan dalam bidang sektor pertanian,
perikanan, kehutanan dan ketahanan pangan. Ini merupakan suatu langkah maju Kabupaten
Agam dalam Teknologi Informasi dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya di
Indonesia.
Untuk kedepan, ditargetkan
segala kegiatan pemberitaan pada BMC lebih terfokus dan prioritas pada
kegiatan pada penyuluhan. Untuk itu diperlukan seorang penyuluh menguasai IT setiap
Kecamatan sebagai menjadi pioneer dalam memberikan informasi yang tegas, lugas
dan terarah kepada pembaca.
Sementara itu M. Arif Basari, menyampaikan bahwa
diperlukan kesinambungan dan kemauan dalam menulis sehingga dapat menghasilkan
karya yang bisa dihargai. Data yang biasa seandainya diolah oleh tangan yang
berkompeten akan menghasilkan suatu tulisan yang terarah dan menarik.
Yose Elfiranto, SST selaku Penyuluh peternakan Kecamatan Ampek
Angkek memberikan masukan untuk mendukung kelancaran informasi tersebut. Banyak
kegiatan pertanian yang tidak terekspos oleh dunia maya, untuk itu dia
menyarankan agar seluruh penyuluh berperan dalam memberikan informasi kegiatan
kepada BMC sehingga tidak satupun kegiatan penyuluhan yang terlewatkan. Hal ini
didukung oleh pernyataan Monisfar, yang menyatakan bahwa seluruh penyuluh harus
berkomitmen dalam pemberitaan kegiatan penyuluhan pertanian (Sang T)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar