Minggu, 15 Maret 2015

Tunas Harapan Menuju Organik



Tidak adanya air yang mengalir pada saluran irigasi di Jorong Tigo Jorong Nagari Batu Taba tak lantas menyurutkan semangat anggota kelompoktani Tunas Harapan untuk tetap aktif berkegiatan. Lahan sawah yang seharusnya ditanami padi disulap menjadi hamparan ubi jalar.



Ubi yang ditanami adalah jenis Ubi Bogor Kuning dengan umur panen lebih kurang 6 bulan. Ubi jenis ini dipilih karena harga jualnya cukup tinggi, yaitu sekitar  Rp. 6000/kg bila dibandingkan dengan ubi biasa, yaitu sekitar 2000-4000  per kilonya.
Salah satu hal yang penting dalam budidaya ubi jalar ini adalah pemupukan, meski masih menggunakan pupuk urea, namun kelompok yang diketuai oleh bapak Zainuddin ini mulai tertarik dengan pertanian organik. Hal ini terbukti dengan banyaknya musuh alami seperti capung, laba-laba, ngengat dan sebagainya. Banyaknya ulat juga membuktikan bahwa kelompok tidak melakukan penyemprotan dengan pestisida buatan.
Kondisi tersebut di atas sebenarnya membuat petani dilema, karena pada satu sisi petani ingin melaksanakan kegiatan organik, namun di sisi lain serangan hama ulat yang cukup banyak membuat petani lebih memilih pestisida buatan.
Mengatasi hal tersebut, Nova Mustika, S.TP selaku PPL Nagari Batu Taba akan berupaya mencarikan solusi dengan berkoordinasi dengan petugas PHP-POPT Kecamatan.
Selain itu, Nova Mustika,S.TP juga akan berupaya untuk mengarahkan kelompok ini menjadi kelompok organik serta akan memberikan penyuluhan tentang pertanian organik termasuk pembuatan kompos, pemanfaatan agen hayati dan segala sesuatu tentang pertanian organik, tentunya........ (Ophe).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar