Selasa, 10 Maret 2015

Kembalikan Hak Tanah...



Itulah kata yang pantas dan tepat untuk menggambarkan kondisi lahan pertanian para petani pada saat ini. Tingginya pemakaian pupuk kimia menyebabkan unsur hara tanah jauh berkurang. Struktur tanah akan makin padat sehingga peredaran udara tanah terhambat yang menyebabkan hara tidak dapat diserap oleh tanaman.
Masrida selaku Penyuluh Pertanian Nagari Lambah memberikan solusi dan penyuluhan terhadap permasalahan tersebut saat melakukan panen kegiatan dampak SL- PTT padi varietas Kuriak Kusuik pada kelompoktani Lurah Sakato Jorong Koto Hilalang Nagari Lambah Selasa, tanggal 10 Maret 2015. Bahwa kondisi tanah lahan lokasi pada kelompoktani Lurah Sakato mengandung pH yang rendah (asam), untuk itu diperlukan penambahan pupuk organik untuk menaikkan pH tanah. Selain itu sistem tanam Jajar Legowo harus tetap dilanjutkan. Perbaikan saluran irigasi juga menjadi PR bagi para petani sehingga dapat melaksanakan tanam dua kali setahun.
Senada dengan hal tersebut,  Yose Elfiranto, SSTmenyampaikan salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia adalah dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk organik akan memperbaiki kimia tanah berupa unsur hara, fisika tanah berupa struktur dan tekstur tanah yang gembur, dan biologis tanah berupa mikroorganisme dan makroorganisme tanah. Dengan menggunakan pupuk organik kesuburan tanah akan tetap terjaga sehingga sistem pertanian tetap akan berkelanjutan. 
Yose Elfiranto, SST juga mengeluhkan kendala yang sering dijumpai adalah keengganan dan keberatan petani untuk mengolah bahan-bahan organik yang ada. Salah satu cara paling mudah mengurangi pemakaian pupuk kimia adalah dengan mengembalikan jerami padi ke sawah. Hal ini sangat sederhana sekali, petani tidak perlu lagi membakar jerami padinya. Namun untuk mendapatkan hasil dan pelapukan yang lebih cepat dan meningkatkan mikroorganisme tanah maka diperlukan pengolahan dan pengomposan secara lebih lanjut (Sang T).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar