Senin, 21 April 2014

Profil "Ridwan Mukhtar", Calon Petani/Peternak Teladan UPT BP4K2P Kecamatan Ampek Angkek



Riwayat Hidup
Profil "Ridwan Mukhtar", Calon Petani/Peternak Teladan
UPT BP4K2P Kecamatan Ampek Angkek


Ridwan, peternak berusia 56 tahun ini adalah sosok peternak yang tergabung dalam Kelompoktani Subur Jorong Ampang Gadang, Nagari Ampang Gadang, Kecamatan Ampek Angkek. Lahir pada tanggal 7 Agustus 1956 dan menikah dengan Yelmi, dikaruniai empat orang putra/putri bernama Rahma Novia (UNAND), Putri Suci Ramadhani (SMK), Raihan Adha (SD) dan M. Alfareza (SD).
 Pengalaman beternak mulai akhir 90-an, dengan komoditas itik petelur. Motivasi untuk maju begitu tinggi, sehingga tidak malu untuk bertanya kesana kemari, dan belajar dari pengalaman dan praktek yang dilakukan. Ilmu yang didapat sebagian telah diterapkan dan berhasil, seperti penerapan teknologi penambahan Feed Supplement dan perangsang telur dan pengolahan pakan lokalita secara sendiri.
Dalam kiprahnya sebagai peternak, banyak berinteraksi dengan berbagai kalangan termasuk dengan para pengumpul telur dan toke itik yang ada, termasuk kios/warung-warung yang ada sebagai penampung telur itik yang dihasilkan.
Sejarah Usaha          
Pada awalnya Ridwan merantau dan hidup di Jakarta. Namun dekade 90-an, Ridwan pulang kampung dan mulai berusaha bertani sawah di kampung halaman di Jorong Ampang Gadang. Namun hasil yang diperoleh tidaklah mencukupi untuk biaya sekolah anak-anaknya. Sawah yang digarap adalah sawah orang lain, hasilnya dibagi dengan pemilik. Selain itu sawah tersebut juga sering diserang tikus dan keong mas, sehingga hasilnya kurang.
Informasi dikumpulkan guna mencari peluang, baik melalui media televisi maupun dari pembicaraan secara lisan dengan sesama petani. Daerah Aia tabit adalah daerah hamparan sawah. Berdasarkan hal tersebut, Ridwan menyadari bahwa banyak peluang usaha yang dapat dikembangkan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sebagai upaya pertama akhirnya diputuskan oleh Ridwan untuk menambah usaha budidaya itik yang digembalakan diantara lahan sawah yang dikelola dengan modal awal yang dikumpulkan. Dari modal yang sedikit tersebut, Ridwan mulai merangkak mengembangkan usaha budidaya itik petelurnya dengan membeli bibit dari Itik Kamang    yang merupakan unggulan Kabupaten Agam. Hasilnya, itik-itik tersebut mulai berproduksi sehingga dapat mengurangi pengeluaran untuk biaya makan sehari-hari.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Ridwan pun mencoba menambah populasi ternak itiknya dan mulai berpikir untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih maju dan memelihara secara insentif. Ternak itikpun ditambah jumlahnya dan Ridwan mengorbankan lahan sawahnya untuk dijadikan kolam tempat bermain itiknya. Sekarang Ridwan dapat menikmati hasilnya. Anak-anaknya pun telah sekolah dan bahkan ada yang telah masuk perguruan tinggi (UNAND). Hasil ini diperoleh dari jerih payah dan mau belajar dari pengalaman. Hal ini ternyata memberikan ketertarikan bagi petani lain. Sampai dengan saat ini sudah banyak petani yang mengikuti jejak beliau dalam beternak itik.
Saat ini populasi ternak itik Ridwan mencapai 300 ekor, dan dipelihara secara semi intensif di lahan sawah yang dikorbankan untuk pemeliharaan itik petelur. Produksi telur itik Ridwan saat ini baru mencapai 50 % dari populasi, ini disebabkan umur itik yang tak beragam. Diharapkan dengan penerapan uji teknologi yang disarankan Penyuluh Peternakan dapat meningkatkan produktivitas itik sampai 80 %.
Tahun 2005 berdasarkan kesamaan kepentingan dan kebutuhan, para petani di Aia Tabik ini bersepakat membentuk kelompoktani guna memudahkan pelayanan dan informasi. Pembentukan kelompok ini sangat disambut baik oleh masyarakat. Namun pada kepengurusan pertama kurang berjalan sehingga dilaksanakan revitalisasi kepengurusan. Kelompoktani Subur kemudian dibentuk sub sektor peternakannya dan Ridwan terpilih menjadi Ketua sub sektor peternakan Kelompok Subur. Bersama dengan beberapa pengurus dan anggotanya, kelompok ini akhirnya berkembang dan menjadi salah satu kelompok andalan di bidang peternakan di Kecamatan Ampek Angkek.
Penerapan Teknologi Peternakan
Kelompoktani Subur saat ini telah melaksanakan uji coba teknologi peternakan berdasarkan saran dan bimbingan dari Penyuluh Peternakan. Penerapan teknologi peternakan yang dilaksanakan pada kelompoktani adalah penggunaan feed suplement berupa Improlin G dan penggunaan Turbo untuk produktivitas itik.
Improlin G merupakan feed suplement yang berguna meningkatkan efesiensi pakan, meningkatkan nafsu makan, mengurangi tingkat mortalitas dan meningkatkan produktivitas ternak. Pemberian Improlin G diberikan melalui makanan atau melalui minuman. Diberikan sekali sehari pada waktu pagi hari. Sedangkan Turbo berguna sebagai perangsang telur.
Hasilnya, nafsu makan itik naik dan tidak ada makanan yang tersisa. Feces itik yang biasanya encer terlihat agak padat. Ini menandakan penyerapan makanan dalam lambung berjalan dengan baik sehingga tidak ada nutrisi yang terbuang. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat produktivitas itik berupa kenaikan bobot badan dan produksi telur. Dengan penerapan teknologi peternakan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas itik sampai 80 % sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih maksimal.
Saat ini itik anggota kelompok serentak terjadi Molting (gugur bulu), namun berkat pemberian Improlin G tersebut, itik tetap berproduksi walaupun turun daripada biasanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar