Riwayat
Hidup
Profil
"Ridwan Mukhtar", Calon Petani/Peternak Teladan
UPT
BP4K2P Kecamatan Ampek Angkek
Ridwan, peternak berusia 56 tahun
ini adalah sosok peternak yang tergabung dalam Kelompoktani Subur Jorong Ampang
Gadang, Nagari Ampang Gadang, Kecamatan
Ampek Angkek. Lahir pada tanggal 7 Agustus 1956 dan menikah dengan Yelmi,
dikaruniai empat orang putra/putri bernama Rahma Novia (UNAND), Putri Suci
Ramadhani (SMK), Raihan Adha (SD) dan M. Alfareza (SD).
Pengalaman beternak mulai akhir
90-an, dengan komoditas itik petelur. Motivasi untuk maju begitu tinggi,
sehingga tidak malu untuk bertanya kesana kemari, dan belajar dari pengalaman
dan praktek yang dilakukan. Ilmu yang didapat sebagian telah diterapkan dan
berhasil, seperti penerapan teknologi penambahan Feed Supplement dan perangsang
telur dan pengolahan pakan lokalita secara sendiri.
Dalam kiprahnya sebagai peternak,
banyak berinteraksi dengan berbagai kalangan termasuk dengan para pengumpul
telur dan toke itik yang ada, termasuk kios/warung-warung yang ada sebagai
penampung telur itik yang dihasilkan.
Sejarah
Usaha
Pada awalnya Ridwan merantau dan
hidup di Jakarta. Namun dekade 90-an, Ridwan pulang kampung dan mulai berusaha
bertani sawah di kampung halaman di Jorong Ampang Gadang. Namun hasil yang
diperoleh tidaklah mencukupi untuk biaya sekolah anak-anaknya. Sawah yang
digarap adalah sawah orang lain, hasilnya dibagi dengan pemilik. Selain itu
sawah tersebut juga sering diserang tikus dan keong mas, sehingga hasilnya
kurang.
Informasi dikumpulkan guna
mencari peluang, baik melalui media televisi maupun dari pembicaraan secara
lisan dengan sesama petani. Daerah Aia tabit adalah daerah hamparan sawah.
Berdasarkan hal tersebut, Ridwan menyadari bahwa banyak peluang usaha yang
dapat dikembangkan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sebagai
upaya pertama akhirnya diputuskan oleh Ridwan untuk menambah usaha budidaya
itik yang digembalakan diantara lahan sawah yang dikelola dengan modal awal
yang dikumpulkan. Dari modal yang sedikit tersebut, Ridwan mulai merangkak
mengembangkan usaha budidaya itik petelurnya dengan membeli bibit dari Itik
Kamang yang merupakan unggulan
Kabupaten Agam. Hasilnya, itik-itik tersebut mulai berproduksi sehingga dapat
mengurangi pengeluaran untuk biaya makan sehari-hari.
Berdasarkan
pengalaman tersebut, Ridwan pun mencoba menambah populasi ternak itiknya dan
mulai berpikir untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih maju dan memelihara
secara insentif. Ternak itikpun ditambah jumlahnya dan Ridwan mengorbankan
lahan sawahnya untuk dijadikan kolam tempat bermain itiknya. Sekarang Ridwan
dapat menikmati hasilnya. Anak-anaknya pun telah sekolah dan bahkan ada yang
telah masuk perguruan tinggi (UNAND). Hasil ini diperoleh dari jerih payah dan
mau belajar dari pengalaman. Hal ini ternyata memberikan ketertarikan bagi
petani lain. Sampai dengan saat ini sudah banyak petani yang mengikuti jejak
beliau dalam beternak itik.
Saat
ini populasi ternak itik Ridwan mencapai 300 ekor, dan dipelihara secara semi
intensif di lahan sawah yang dikorbankan untuk pemeliharaan itik petelur.
Produksi telur itik Ridwan saat ini baru mencapai 50 % dari populasi, ini
disebabkan umur itik yang tak beragam. Diharapkan dengan penerapan uji
teknologi yang disarankan Penyuluh Peternakan dapat meningkatkan produktivitas
itik sampai 80 %.
Tahun
2005 berdasarkan kesamaan kepentingan dan kebutuhan, para petani di Aia Tabik
ini bersepakat membentuk kelompoktani guna memudahkan pelayanan dan informasi.
Pembentukan kelompok ini sangat disambut baik oleh masyarakat. Namun pada
kepengurusan pertama kurang berjalan sehingga dilaksanakan revitalisasi
kepengurusan. Kelompoktani Subur kemudian dibentuk sub sektor peternakannya dan
Ridwan terpilih menjadi Ketua sub sektor peternakan Kelompok Subur. Bersama
dengan beberapa pengurus dan anggotanya, kelompok ini akhirnya berkembang dan
menjadi salah satu kelompok andalan di bidang peternakan di Kecamatan Ampek
Angkek.
Penerapan Teknologi Peternakan
Kelompoktani
Subur saat ini telah melaksanakan uji coba teknologi peternakan berdasarkan
saran dan bimbingan dari Penyuluh Peternakan. Penerapan teknologi peternakan
yang dilaksanakan pada kelompoktani adalah penggunaan feed suplement berupa
Improlin G dan penggunaan Turbo untuk produktivitas itik.
Improlin
G merupakan feed suplement yang berguna meningkatkan efesiensi pakan,
meningkatkan nafsu makan, mengurangi tingkat mortalitas dan meningkatkan
produktivitas ternak. Pemberian Improlin G diberikan melalui makanan atau
melalui minuman. Diberikan sekali sehari pada waktu pagi hari. Sedangkan Turbo
berguna sebagai perangsang telur.
Hasilnya,
nafsu makan itik naik dan tidak ada makanan yang tersisa. Feces itik yang
biasanya encer terlihat agak padat. Ini menandakan penyerapan makanan dalam
lambung berjalan dengan baik sehingga tidak ada nutrisi yang terbuang. Hal ini
berpengaruh terhadap tingkat produktivitas itik berupa kenaikan bobot badan dan
produksi telur. Dengan penerapan teknologi peternakan ini diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas itik sampai 80 % sehingga dapat memberikan
keuntungan yang lebih maksimal.
Saat
ini itik anggota kelompok serentak terjadi Molting (gugur bulu), namun berkat
pemberian Improlin G tersebut, itik tetap berproduksi walaupun turun daripada
biasanya.