Senin, 08 September 2014

Contoh KONSULTASI DAN PEMECAHAN MASALAH BIDANG PETERNAKAN




Telah memberikan konsultasi kepada:
Nama            :  Syaiful
Hari/tanggal :              /    Agustus 2013
Alamat          :  Tj. Alam, Ampek Angkek
TENTANG:
Bagaimana Cara Beternak Kambing PE Yang Sukses
DASAR  PELAKSANAAN:          
Keluhan dari peternak tentang kondisi kambingnya yang tidak produktif dan menguntungkan
MASALAH YANG DITEMUI:

  1. Kambing yang dipelihara jarang beranak dan tidak menghasilkan susu
  2. Peternak kesulitan memperoleh bibit kambing yang baik
  3. Pengobatan yang dilakukan tidak berhasil
  4. Dengan kondisi ternak tersebut, peternak merasakan kerugian

PEMECAHAN MASALAH:
Tindakan yang dilakukan:

  1. Melakukan wawancara dan diskusi dengan peternak tersebut
  2. Melakukan evaluasi terhadap kondisi ternak
  3. Merumuskan pemecahan masalah
  4. Memberikan penyuluhan dan tips penanganan kambing

Setelah mendapat keterangan yang jelas, maka dilakukan tindakan sebagai berikut:
a)      Menyarankan peternak memelihara kambing yang sehat dan induk yang produktif
b)      Menyarankan peternak memberikan pakan sesuai kebutuhan nutrisinya
c)      Memberikan penyuluhan tentang sistem pemeliharan kambing PE sebagai berikut:



Beternak kambing Peranakan Etawa sudah lama dilakukan oleh petani atau masyarakat di Kecamatan Ampek Angkek dan wilayah sekitarnya. Beternak kambing Etawa bisa sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah.
Meskipun beternak secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, namun apabila pemeliharaannya ditingkatkan atau dilakukan secara intensif, tentu sangatlah memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang lebih. Beternak kambing Etawa sebenarnya juga bisa menjadi salah satu alternative usaha sendiri yang prospektif.
Bibit
Saya belajar pada para petani secara wawancara dan dari beberapa sumber baik petani dan tenaga penyuluh peternakan lainnya, bahkan kadang juga mendatangi beberapa orang yang sudah dianggap tokoh dalam memelihara kambing jenis Etawa ini. Pada perinsipnya memilih bibit adalah harus disesuaikan dengan tujuan kita untuk usaha ternak kambing jenis ini. Pada dasarnya beternak kambing jenis peranakan Etawa ini nantinya adalah dengan tujuan untuk produksi susu (diperah) namun untuk kebanyakan masyarakat di lingkungan saya masih sekedar membibitkan dan untuk proses perah tidak dilakukan disini. Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Beberapa pengalaman dan pengamatan saya selama ini jika salah dalam memilih induk maka kita hanya mendapatkan besarnya tapi tidak menghasilkan keturunan yang baik dan tidak memiliki daya jual yang tinggi.
Memilih kambing Etawa jantan yang baik sangat menentukan kualitas keturunan yang dihasilkan. Kualitas pejantan Etawa akan menentukan kira-kira 70% sifat karakter fisik dari keturunannya nanti. Dalam dunia peternakan kambing Etawa ada istilah “apapun kualitas betinanya, dikawinkan dengan pejantan bagus maka hasil keturunannya sudah pasti bagus”. Karena itu pemilihan calon pejantan etawa yang bagus mutlak bagi seorang peternak.
Berikut ini adalah kriteria dalam memilih kambing etawa jantan:
  1. Memilih pejantan dengan postur tubuh yang panjang dan tinggi. Punggung rata dan tidak melengkung ke bawah. Postur yang besar akan membantu pejantan menguasai induk dalam proses perkawinan.
  2. Memperhatikan sifat kejantanan kambing. Kambing Etawa jantan seperti ini tampak bersemangat dan aktif bergerak. Jika kambing tersebut sudah mampu birahi akan terlihat kejantanannya ketika didekatan dengan kambing etawa betina. Kambing jantan yang bagus memiliki sifat ramah (kutuk) untuk diternakkan
  3. Menilai alat kelamin jantan yang sehat dan tidak cacat. Kantong testis (scrotum) yang sehat berjumlah dua, menggantung dan besarnya seimbang.
  4. Menyeleksi potensi kemampuan produksi induk dari ibunya. Calon induk jantan berasal dari induk betina yang beranak dua atau lebih agar dapat menurunkan anak kembar.
  5. Disarankan yang berumur kurang dari 3 tahun (Kira-kira umur 2 tahun).
  6. Kriteria diatas merupakan panduan umum namun kemampuan untuk menilai secara fisik hanya didapat melalu praktek di lapangan dan berkonsultasi ke peternak yang berpengalaman. Menurut pengalaman saya, ada beberapa factor yang dapat dijadikan sebagai acuan, bilamana kambing yang akan kita beli nantinya dapat tergolong sebagai indukan yang bagus. Factor kambing pejantan memiliki porsi yang paling dominan di dalam pengembangbiakan kambing etawa.
Ada beberapa cara praktis yang biasa saya lakukan untuk mencari kambing indukan. Cara yang paling sederhana adalah datang langsung ke kandang. Amati semua anak kambing (cempe) yang ada di kandang tersebut. Kalau ada sampai ke keturunan yang ke 2. Apabila cempe yang dimiliki dominan bagus, berarti indukan yang dimiliki oleh peternak tersebut tergolong bagus-bagus. Kita dapat mengambil cempe yang kita senangi untuk dimasukkan ke kandang kita. Cempe merupakan bukti yang kuat dan nyata. Karena untuk mengeluarkan cempe yang bagus butuh proses yang panjang. Dengan mengamati cempe yang ada, kita juga dapat menilai kemampuan peternak tersebut akan keahliannya di bidang kambing etawa. Cempe juga sebagai identitas peternak yang nyata, karena ada beberapa peternak nakal yang mengaku-aku kambing juara adalah hasil dari peternakannya, padahal cempe yang ada dikandang rata-rata jelek. Hal ini tidak mungkin terjadi setelah kita mengamati langsung cempe-cempe yang ada dipeternakan tersebut.
Hal-hal dasar yang perlu kita cermati antara lain:
  1. Amati, apakah kebanyakan cempe yang dilahirkan memiliki pola warna yang seragam? Apakah cempe yang di hasilkan memiliki dominasi warna tertentu? Misal pola warna hitam atau pola warna coklat? Kalau pola warna cempe yang dihasilkan sudah sesuai dengan keinginan kita, berarti kita tidak perlu ragu dalam membelinya.
  2. Amati, apakah kebanyakan cempe yang dilahirkan memiliki pola telinga dan kepala yang bagus? Sebagaimana diketahui, pola telinga yang bagus adalah telinga yang menjulai ke bawah, lemas dan panjang. Semakin panjang telinga kambing, berarti semakin bagus kambing tersebut. Telinga yang bagus tidak memiliki pangkal telinga yang menonjol ke luar, jadi dari samping kepala kambing langsung ke bawah. Panjang minimal telinga diusahakan 30 cm. Sedangkan pola kepala yang bagus, adalah kepala yang agak nonong dan memiliki mulut yang agak nyakil.
  3. Amati, apakah kebanyakan cempe yang dilahirkan memiliki tulang-tulang yang kokoh dan besar. Semakin besar tulang pada kambing berarti semakin besar kemungkinan kambing tersebut untuk dapat tumbuh besar. Apabila pejantan yang digunakan peternak hanya 1 ekor, dapat dipastikan rata-rata tulangan cempe besar.
Langkah-langkah diatas adalah merupakan beberapa cara saja, karena pada hakekatnya membeli kambing ke petenak langsung resikonya sangat kecil jika dibanding dengan membeli kambing di pasar. Membeli kambing di pasar juga memiliki banyak kelebihannya, selain banyak kambing sebagai pembanding, harga yang berlaku di pasar biasanya tidaklah setinggi harga kambing di kandang. Cuma, berdasarkan pengalaman saya, kambing di pasar biasanya mutu dan silsilahnya susah untuk dimonitor. Jarang ada petani membawa kambing etawa kelas satu ke pasar.
Untuk lebih amannya, saya sarankan apabila calon peternak ingin membeli kambing untuk diternakan, sebaiknya datang ke peternaknya langsung. Karena dikandang kita akan dengan jelas mengamati dan bertanya tentang metode perawatan dan kebiasaan perawatan ternak. Karena biasanya lain peternak lain cara perawatan ke ternakannya. Selain itu kita juga dapat belajar langsung dan menambah ilmu beternak kambing. Semakin banyak masukan yang ada, semakin sempurnalah ilmu kita.
Saya memiliki pendapat yang saya yakini benar. Jangan harap sepeda beranak mobil. Maksudnya begini, kalau kita mengharap hasil yang bagus, maka materi kambing yang masuk ke kandang diusahakan yang bagus, baik itu pejantannya maupun betinanya. Kalau materi kambing yang kita miliki jelek, jangan harap kambing yang akan kita ciptakan nanti bermutu bagus.
Tetapi semuanya itu tergantung dari kemauan dan sumber dana yang kita miliki. Kalau sumber dana yang kita miliki terbatas, sebaiknya kita memelihara sedikit kambing saja tetapi yang bener-bener berkualitas. Jangan pelihara kambing dengan jumlah banyak tetapi mutunya jelek, karena pada prinsipnya kambing bagus ataupun kambing jelek, biaya perawatan yang kita keluarkan akan sama. Semakin cermat kita memilih kambing, maka semakin untung kita.
KESIMPULAN
Dengan adanya konsultasi dan tips tentang pemeliharaan kambing yang baik, peternak merasa puas dan mau melaksanakan/mempraktekkan terhadap ternak mereka sehingga diharapkan dapat menguntungkan peternak tersebut. .

                Penyuluh Peternakan,                                        Yang Konsultasi



          Yose Elfiranto, SST                                                Syaiful
NIP 19820523 200604 1 006                                               


Mengetahui:

            Ka. UPT BP4K2P                                    Koordinator Penyuluh
         Kecamatan Ampek Angkek                        Kecamatan Ampek Angkek





             Arwin, S.Sos                                                Warnerim, SP
          NIP 19640430 199303 1 002                        NIP 19581110 198303 2 003












Tidak ada komentar:

Posting Komentar