Menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan dan kebutuhan daging ternak
meningkat tajam. Pemotongan ataupun penyembelihan hewan yang akan
digunakan untuk qurban hendaknya dengan terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan daging ASUH ( Aman
Sehat Utuh dan Halal ). Pemeriksaan terhadap ternak juga untuk
mewaspadai berbagai penyakit ternak menular yang bersifat zoonosis.
Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan hewan sebelum dipotong
atau yang disebut pemeriksaan antemortem dan juga pemeriksaan sesudah
hewan dipotong, yang disebut pemeriksaan postmortem. Idealnya setelah
ternak dinyatakan sehat, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan dokter
hewan ataupun paramedis kesehatan hewan ( dibawah pengawasan dokter
hewan ), kemudian barulah ternak layak dijadikan hewan kurban. Hewan
yang akan dipotong harus tidak cacat, yang dimaksud cacat disini adalah
cacat fisik seperti pincang, buta, ataupun mengalami kerusakan telinga.
Kemudian ternak
juga harus cukup umur, Untuk ternak kambing/domba bisa dilihat dari
gigi, bila sudah berumur lebih dari 1 tahun, maka ditandai dengan
tumbuhnya sepasang gigi tetap. Untuk ternak sapi/kerbau pemeriksaan
lewat gigi untuk mengetahui umur juga bisa dilakukan, bila berumur
diatas 2 tahun, maka akan ditandai tumbuhnya sepasang gigi tetap. Ternak
yang akan dipotong juga harus tidak kurus, jantan, tidak dikebiri, buah
zakar ( testis ) masih komplit dan letaknya simetris.
SYARAT PETUGAS PENYEMBELIH
Laki-laki muslim dewasa (baligh)
Sehat jasmani dan rohani
Memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis penyembelihan yang halal, baik dan benar.
SYARAT PERALATAN
Pisau yang digunakan harus tajam, cukup panjang, bersih dan tidak berkarat.
Alas plastik, wadah, telenan/alas potong, pisau dan seluruh peralatan
untuk daging dan jeroan harus selalu bersih dan dijaga kebersihannya.
SYARAT SARANA
Kandang penampungan sementara harus bersih, kering dan terlindung dari panas dan hujan. Tersedia pakan dan air minum yang cukup.
Tempat penyembelihan harus kering dan terpisah dari sarana umum.
Lubang penampungan darah berukuran minimal 0,5 m x 0,5 m x 0,5 m untuk
tiap 10 ekor kambing/domba atau 0,5 m x 0,5 x 1 m untuk tiap 10 ekor
sapi
Tersedia air bersih untuk minum hewan, mencuci peralatan dan membersihkan jeroan
Tersedia tempat yang bersih dan terlindung panas/hujan untuk penanganan
daging dan harus terpisah dengan tempat penganan jeroan dan selaulu
menjaga kebersihan
PERLAKUAN HEWAN SEBELUM DI SEMBELIH
Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum penyembelihan atau pemeriksaan
antemotem dilaksanakan oleh dokter hewan atau paramedis kesehatan hewan.
Hanya hewan yang dinyatakan sehat yang boleh boleh
Hewan diperlakukan secara baik dan wajar dengan memperhatikan azas
kesejahteraan hewan, agar hewan tidak stres, tersiksa, terluka dan
sakit,
Hewan diistirahatkan dikandang penampungan sementara minimum 3 (tiga) hari sebelum disembelih.
Hewan diberi pakan dan minum yang cukup.
Saat penyembelihan hewan direbahkan ditempat penyembelihan secara
hati-hati (tidak dengan cara paksa dan kasar) agar hewan tidak stres,
takut, tersiksa dan tersakiti atau luka serta tidak menimbulkan resiko
bagi penyembelih
TATA CARA PENYEMBELIHAN HALAL
Penyembelihan dilakukan menurut syariat islam, serta memperhatikan persyaratan teknis hygiene dan sanitasi, yaitu:
Hewan direbahkan pada bagian sisi kiri dengan kepala menghadap kearah kiblat.
Membaca basmallah ketika akan menyembelih.
Hewan disembelihan di lehernya dengan sekali gerakan tanpa mengangkat
pisau dari leher dengan memutus/memotong 3 (tiga) saluran yaitu:
Saluran nafas (trakea/hulqum)
Saluran makanan (oesophagus/mar’i)
Pembuluh darah (wadajain)
Proses selanjutnya (pemisahan kepala, pemisahan kaki mulai dari
karpus/tarsus sampai kuku, pengulitan dan seterusnya) dilakukan setelah
hewan benar-benar mati.
Hewan yang telah disembelih digantung pada kedua kaki belakangnya agar darah keluar sempurna, mencegah pencemaran kuman.
Saluran makanan (esopfagus) dan usus bagian belakang (rectum) atau anus
diikat dengan tali agar isi lambung dan usus tidak keluar dan tidak
mencemari daging.
Isi (organ) rongga dada dan rongga perut dikeluarkan secara hati-hati.
Jeroan merah (hati, jantung, paru-paru, limpa, ginjal, lidah) dan jeroan
hijau (lambung, usus, esophagus dan lemak)harus dipisahkan (tidak
dicampur). Kemudian jeroan dicuci/dibersihkan dengan air bersih dan
limbah cucian tidak boleh dibuang pada selokan, parit atau sungai.
Pemeriksaan kesehatan daging (karkas), jeroan dan kepala setelah
penyembelihan atau pemeriksaan postmortem dilaksanakan oleh dokter hewan
atau paramedis. Hanya daging dan jeroan yang dinyatakan sehat yang
boleh konsumsi atau dibagikan kepada yang berhak.
Daging segera di pindahkan atau disimpan ditempat khusus yang bersih untuk penangan lebih lanjut.
PENANGANAN DAGING QURBAN YANG HIGIENIS
Petugas yang menangani daging harus senantiasa menjaga kebersihan (badan, tempat dan pakaian).
Tangan harus selalu dicuci dengan air bersih sebelum dan sesudah menangani daging .
Peralatan harus juga selalu bersih dan dijaga kebersihannya dari
pencemaran kotoran (baik kotoran tangan, organ pencernaan maupun
lingkungan).
Daging harus selalu terpisah dengan jeroan (jangan dicampur atau disatukan) waktu memotong-motong jadi bagian yang lebih kecil.
Bagikan potongan daging dalam kantong/wadah yang bersih dan terpisah
dari jeroan (daging dan jeroan dibungkus dengan plastik yang berbeda).
Usahakan daging dan jeroan tidak dibiarkan tersimpan pada suhu
ruang/kamar (25-300C) lebih dari 4 jam. Daging dan jeroan harus disimpan
pada lemari pendingin (suhu di bawah 40C) atau dibekukan.
Minggu, 28 September 2014
Senin, 08 September 2014
Jenis Sapi Unggul Di Seluruh Dunia
Penjelasan Singkat Tentang Sapi
Persilangan jenis sapi di dunia menciptakan banyak varian unggul |
Sapi adalah binatang yang termasuk ke dalam ras hewan Bovinae. Biasa dipanggil lembu. Banyak orang memelihara sapi untuk diambil susu nya(diperah) dan diambil dagingnya sebagai makanan sehari - hari. Disamping itu sapi juga sangat bermanfaat bagi manusia karena dapat dijinakkan dan mudah untuk diarahkan, walaupun nenek moyang nya merupakan hewan yang liar. Hingga saat ini banyak masyarakat kita yang menggunakan sapi sebagai penggerak dan alat transportasi. Para petani menggunakan sapi sebagai penggerak alat untuk membajak sawah dan itu sangat memudahkan petani. Sapi juga lekat sebagai mata pencaharian masyarakat. Di zaman dahulu, selain kuda, sapi sangat berguna sebagai alat transportasi antar desa. Namun, sapi juga merupakan hewan yang disakralkan, beberapa suku di Indonesia mempercayai sapi sebagai hewan yang suci dan sakral. Mereka menggunakannya dalam berbagai acara perayaan dan ritual tahunan.
Sekarang, sapi adalah salah satu komoditas paling unggul di beberapa
negara termasuk Indonesia. Banyaknya jenis sapi yang tersebar di
berbagai belahan dunia menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Apalagi setiap tahunnya umat muslim merayakan hari raya qurban, mau
tidak mau hal ini juga berpengaruh terhadap naiknya pamor sapi pedaging
sebagai hewan yang dapat digunakan sebagai bisnis. Namun, walaupun tidak
di hari raya qurban pun, sapi sudah seperti kebutuhan sehari - hari dan
banyak orang menginvestasikan uangnya untuk memelihara dan beternak
sapi unggul.
Sebelum masuk lebih dalam untuk bisnis dan ternak sapi, ada baiknya kita pelajari terlebih dahulu mengenai jenis jenis sapi yang ada di dunia
Sebelum masuk lebih dalam untuk bisnis dan ternak sapi, ada baiknya kita pelajari terlebih dahulu mengenai jenis jenis sapi yang ada di dunia
Jenis Sapi di Dunia
Bila dikelompokkan berdasarkan pemeliharaan dan pembesarannya. Jenis
sapi di dunia dapat digolongkan ke dalam tiga kategori. yaitu :
- Sapi Potong / Pedaging
- Sapi Perah
- Sapi Pekerja
Dari tiga kategori tersebut yang paling banyak prosentase nya di
Indonesia adalah jenis jenis pedaging dan perah. Untuk tipe pekerja
jarang digunakan karena di zaman modern ini fungsi sapi sebagai pekerja
telah digantikan oleh mesin. Oke, langsung saja kita bahas satu persatu
apa saja sapi - sapi yang ada di dunia :
Jenis Sapi Potong & Pedaging
Sapi potong impor masih susah untuk dikalahkan |
Sapi ini merupakan sapi impor yang berasal dari negara India dan sudah
banyak dikembangbiakkan di berbagai negara termasuk Indonesia. Sapi ini
memiliki pertumbuhan yang tergolong lambat, karena mencapai dewasa lebih
dari tiga tahun. Bobot ongole jantan mencapai 600kg sedangkan yang
betina sekitar 300kg. Ciri utama sapi ini adalah gelambir yang ada di
lehernya. Sapi ongole hanya termasuk dalam kelompok sapi berukuran
sedang. Kebanyakan berwarna putih dan hitam.
Sapi Brahman
Sama seperti sapi Ongole, sapi brahman adalah salah satu dari berbagai jenis sapi dari India. Sapi Ongole bisa dibilang adalah turunan dari keluarga sapi brahman yang termasuk famili Indicus. Terlihat dari ciri yang sama yaitu memiliki punuk besar dan gelambir di leher. Sapi brahman termasuk sapi yang mempunyai daya tahan sangat baik, dalam berbagai pergantian cuaca ekstrim dan kekeringan, sapi ini masih dapat bertahan. Sapi ini mampu mencapai berat dan ukuran lebih besar dari ongole, yaitu dapat mencapai berat 1 ton atau 1000 kg. Dan brahman betina rata - rata mencapai berat 500 kg atau setengah ton. Dalam segi warna sapi brahman berbeda dengan ongole, kebanyakan brahman berwarna coklat, merah, abu abu dan hitam. Banyak tersebar dan diternak sebagai jenis sapi pedaging.
Sapi Angus
Sapi angus adalah sapi yang berasal dari Eropa, tepatnya dari daerah Inggris. Namun negara kita mengimpor sapi ini dari Selandia Baru. Ciri utama sapi angus adalah tubuhnya yang besar hitam dan kekar berisi namun tidak bertanduk. Sapi pedaging angus jantan mampu mencapai berat hampir 1100 kilogram. Sedangkan angus betina dewasa memiliki berat hingga 700 kilogram. Terkenal karena mutu dan kualitas dagingnya yang baik. Tidak banyak lemak di satu bagian.
Sapi Brangus
Anda pasti sudah paham apa arti brangus. Ya, brangus adalah persilangan antara sapi angus dan brahman dari India. bentuk tubuh dan warna sama dengan sapi angus, tetapi berbeda dengan angus, sapi brangus memiliki tanduk kecil di kepalanya. Tujuan persilangan ini adalah untuk menciptakan genetik angus yang memiliki daya tahan lebih baik dan tidak rewel dengan pakan. Dan juga tetap memiliki kualitas daging yang sangat baik sesuai warisan genetik sapi angus dari Inggris.
Sapi Shorthorn
Merupakan sapi yang berasal dari Inggris, bentuk tubuh berbeda sekali dengan angus dan ongole, terkesan lebih seimbang dengan punggung yang lurus dan tidak terlalu kekar. Nama shorthorn menandakan tanduknya yang pendek, namun beberapa jenis sapi shorthorn ada yang tidak bertanduk. Bulu sapi shorthorn bercorak bintik bintik kecil berwarna putih dan merah. Walaupun terkesan tidak kekar, namun sapi ini memiliki bobot setara dengan sapi angus yaitu mencapai 1100 kg.
Sapi Hereford
Sapi ini menambah panjang daftar jenis sapi dari negara Inggris. Sapi hereford terlihat unik dikarenakan corak warna di tubuh dan di kepala berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Pada bagian muka depan hingga perut berwarna putih dan badan samping hingga kaki berwarna coklat. Bentuk badan yang kekar dan panjang menunjukkan ciri sapi dari Eropa. Berat tubuh sapi ini mencapai 900 kilogram untuk penjantan, dan betina dapat mencapai 750kg.
Sapi Murray Grey
Sapi yang dikembangkan di Australia, tepatnya di Lembah Murray. Persilangan antara sapi Angus dan sapi shorthorn dari Inggris. Proporsi tubuhnya sama persis dengan sapi angus namun memiliki bulu berwarna abu - abu seperti domba dan tidak bertanduk. Berat rata - rata yang mampu dicapai adalah 1200 kg untuk murray grey jantan, dan betina sekitar 700 kg.
Sapi Beefmaster
Adalah sapi yang pertama kali dikembangkan di AS, hasil persilangan antara sapi brahman jantan dengan sapi betina shorthorn ataupun hereford dari Inggris. Sapi ini bertubuh besar khas sapi Eropa dipadu dengan ketahanan tubuh yang baik terhadap lingkungan dan cuaca. Bulunya berwarna coklat kemerahan bercampur dengan putih kecil dan terdapat punuk pula seperti sapi brahman.
Sapi Droughmaster
Sapi ini sangat terkenal sebagai komoditas ekspor negara Australia. Berasal dari persilangan antara Sapi shorthorn jantan dari inggris dan brahman betina dari India. Sehingga terbentuklah sapi dengan kualitas daging yang sangat baik. Di Indonesia sapi ini juga banyak dikembangkan sebagai sapi unggulan. Ciri khas nya adalah warna coklat kemerahan merata di seluruh tubuhnya. Berat mencapai 950kg untuk jantan dan 725 untuk betina.
Sapi Santa Gertrudis
Sapi ini adalah kebalikan dari persilangan sapi droughmaster, yaitu antara sapi shorthorn jantan dan brahman sebagai betina. Mulai diperkenalkan di Amerika Serikat, tepatnya di Texas. Sekilas sapi ini sangat mirip dengan sapi droughmaster dari Australia karena warna bulu nya yang coklat kemerahan merata. Namun genetik dari brahman kebanyakan lebih dominan membuat sapi ini memiliki daya tahan yang sangat baik jika dibandingkan dengan sapi pedaging dari Eropa. Bobot sapi santa getrudis sama dengan droughmaster.
Sapi Simmental (Sapi Metal)
Sapi simmental adalah sapi yang berasal dari eropa, tepatnya dari Switzerland, merupakan tipe sapi yang serbaguna. Pada awal abad ke 19 sapi ini dikembangbiakkan untuk diambil susu nya, dijadikan pekerja dan juga sebagai pedaging. Walaupun terlihat garang dan kekar, namun sapi simmental adalah sapi yang paling jinak dan mudah untuk diarahkan. Warna identik dengan coklat di tubuh dan samping leher. Sedangkan warna depan kepala dan bulu di telapak kaki adalah putih. Berat yang dapat dicapai sapi metal jantan adalah 1200kg dan betina sekitar 800kg.
Sapi Limmousine
Adalah sapi yang terkenal dengan prosentase besar dagingnya dan banyak dikenal sebagai sapi pedaging terbaik. Berasal dari Perancis, sapi ini memiliki tingkat pertambahan daging paling tinggi diantara sapi potong lainnya. Hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, sapi ini dapat mencapai bobot 800 - 900 kg. Dan menjelang tahun ketiga, sapi ini dapat mencapai bobot hampir 1,5 ton untuk pejantan. Ciri sapi limousine adalah bertanduk kecil lengkung, tubuhnya besar tebal dan bulunya yang merah rata. Warna bulu di sekitar telapak kaki sedikit putih namun tidak setebal sapi simmental.
Sapi Charolais
Sapi ini cukup terkenal di kalangan peternak sapi karena dikenal dengan posturnya yang tinggi besar dengan bulu warna perak terang kecoklatan dan tanduknya yang panjang. Dikenal pula sebagai sapi pedaging terbesar di dunia dengan tinggi melebihi 3 meter yang pernah tercatat. Berasal dari Perancis, dan akhirnya juga dikembang biakkan di AS. Berat jantan dapat melebihi 1,5 ton dan betina mencapai 950 kg. Kecepatan pertambahan dagingnya juga secepat sapi limousine yang juga berasal dari Perancis.
Sapi Charbray
Setelah dikembangkannya sapi Charolais di Amerika Serikat, muncullah jenis sapi baru yaitu charbray hasil peranakan dari charolais dengan sapi brahman dari India. Ciri tubuh sapi ini adalah bulu berwarna krem namun terdapat punuk dan tanduk kecil. Berbeda dengan charolais asli yang memiliki tanduk panjang. Bobotnya juga menyamai sapi charolais yaitu mencapai 1,4 ton untuk charbray jantan, dan betina 900 kilogram.
Sapi Peranakan Ongole (PO)
Merupakan varian sapi berkulit putih yang paling banyak dikembang biakkan di pulau Jawa. Berasal dari persilangan antara sapi ongole dari Sumba dengan sapi domestik jawa. Ini terlihat dari punuk dan gelambirnya, namun tidak sebesar ongole asli. Kebanyakan peternak memelihara sapi PO karena harganya yang cukup terjangkau namun memiliki kombinasi antara daya tahan ongole dan tenaga khas sapi lokal sehingga dapat digunakan sebagai pekerja disamping diambil dagingnya. Selain itu sapi ini juga cepat pulih setelah masa reproduksi.
Sapi Aceh
Adalah salah satu sapi pedaging lokal unggul. Hasil persilangan antara sapi lokal dengan sapi ongole. Untuk jenis sapi lokal, sapi aceh tergolong memiliki bobot yang berat. Untuk jantan mencapai 450 kg dan betina 275 kg. Baik sekali untuk sapi potong. Warna merah kecoklatan mewakili warna sapi lokal dengan punuk kecil khas ongole.
Sapi Brahman
Sama seperti sapi Ongole, sapi brahman adalah salah satu dari berbagai jenis sapi dari India. Sapi Ongole bisa dibilang adalah turunan dari keluarga sapi brahman yang termasuk famili Indicus. Terlihat dari ciri yang sama yaitu memiliki punuk besar dan gelambir di leher. Sapi brahman termasuk sapi yang mempunyai daya tahan sangat baik, dalam berbagai pergantian cuaca ekstrim dan kekeringan, sapi ini masih dapat bertahan. Sapi ini mampu mencapai berat dan ukuran lebih besar dari ongole, yaitu dapat mencapai berat 1 ton atau 1000 kg. Dan brahman betina rata - rata mencapai berat 500 kg atau setengah ton. Dalam segi warna sapi brahman berbeda dengan ongole, kebanyakan brahman berwarna coklat, merah, abu abu dan hitam. Banyak tersebar dan diternak sebagai jenis sapi pedaging.
Sapi Angus
Sapi angus adalah sapi yang berasal dari Eropa, tepatnya dari daerah Inggris. Namun negara kita mengimpor sapi ini dari Selandia Baru. Ciri utama sapi angus adalah tubuhnya yang besar hitam dan kekar berisi namun tidak bertanduk. Sapi pedaging angus jantan mampu mencapai berat hampir 1100 kilogram. Sedangkan angus betina dewasa memiliki berat hingga 700 kilogram. Terkenal karena mutu dan kualitas dagingnya yang baik. Tidak banyak lemak di satu bagian.
Sapi Brangus
Anda pasti sudah paham apa arti brangus. Ya, brangus adalah persilangan antara sapi angus dan brahman dari India. bentuk tubuh dan warna sama dengan sapi angus, tetapi berbeda dengan angus, sapi brangus memiliki tanduk kecil di kepalanya. Tujuan persilangan ini adalah untuk menciptakan genetik angus yang memiliki daya tahan lebih baik dan tidak rewel dengan pakan. Dan juga tetap memiliki kualitas daging yang sangat baik sesuai warisan genetik sapi angus dari Inggris.
Sapi Shorthorn
Merupakan sapi yang berasal dari Inggris, bentuk tubuh berbeda sekali dengan angus dan ongole, terkesan lebih seimbang dengan punggung yang lurus dan tidak terlalu kekar. Nama shorthorn menandakan tanduknya yang pendek, namun beberapa jenis sapi shorthorn ada yang tidak bertanduk. Bulu sapi shorthorn bercorak bintik bintik kecil berwarna putih dan merah. Walaupun terkesan tidak kekar, namun sapi ini memiliki bobot setara dengan sapi angus yaitu mencapai 1100 kg.
Sapi Hereford
Sapi ini menambah panjang daftar jenis sapi dari negara Inggris. Sapi hereford terlihat unik dikarenakan corak warna di tubuh dan di kepala berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Pada bagian muka depan hingga perut berwarna putih dan badan samping hingga kaki berwarna coklat. Bentuk badan yang kekar dan panjang menunjukkan ciri sapi dari Eropa. Berat tubuh sapi ini mencapai 900 kilogram untuk penjantan, dan betina dapat mencapai 750kg.
Sapi Murray Grey
Sapi yang dikembangkan di Australia, tepatnya di Lembah Murray. Persilangan antara sapi Angus dan sapi shorthorn dari Inggris. Proporsi tubuhnya sama persis dengan sapi angus namun memiliki bulu berwarna abu - abu seperti domba dan tidak bertanduk. Berat rata - rata yang mampu dicapai adalah 1200 kg untuk murray grey jantan, dan betina sekitar 700 kg.
Sapi Beefmaster
Adalah sapi yang pertama kali dikembangkan di AS, hasil persilangan antara sapi brahman jantan dengan sapi betina shorthorn ataupun hereford dari Inggris. Sapi ini bertubuh besar khas sapi Eropa dipadu dengan ketahanan tubuh yang baik terhadap lingkungan dan cuaca. Bulunya berwarna coklat kemerahan bercampur dengan putih kecil dan terdapat punuk pula seperti sapi brahman.
Sapi Droughmaster
Sapi ini sangat terkenal sebagai komoditas ekspor negara Australia. Berasal dari persilangan antara Sapi shorthorn jantan dari inggris dan brahman betina dari India. Sehingga terbentuklah sapi dengan kualitas daging yang sangat baik. Di Indonesia sapi ini juga banyak dikembangkan sebagai sapi unggulan. Ciri khas nya adalah warna coklat kemerahan merata di seluruh tubuhnya. Berat mencapai 950kg untuk jantan dan 725 untuk betina.
Sapi Santa Gertrudis
Sapi ini adalah kebalikan dari persilangan sapi droughmaster, yaitu antara sapi shorthorn jantan dan brahman sebagai betina. Mulai diperkenalkan di Amerika Serikat, tepatnya di Texas. Sekilas sapi ini sangat mirip dengan sapi droughmaster dari Australia karena warna bulu nya yang coklat kemerahan merata. Namun genetik dari brahman kebanyakan lebih dominan membuat sapi ini memiliki daya tahan yang sangat baik jika dibandingkan dengan sapi pedaging dari Eropa. Bobot sapi santa getrudis sama dengan droughmaster.
Sapi Simmental (Sapi Metal)
Sapi simmental adalah sapi yang berasal dari eropa, tepatnya dari Switzerland, merupakan tipe sapi yang serbaguna. Pada awal abad ke 19 sapi ini dikembangbiakkan untuk diambil susu nya, dijadikan pekerja dan juga sebagai pedaging. Walaupun terlihat garang dan kekar, namun sapi simmental adalah sapi yang paling jinak dan mudah untuk diarahkan. Warna identik dengan coklat di tubuh dan samping leher. Sedangkan warna depan kepala dan bulu di telapak kaki adalah putih. Berat yang dapat dicapai sapi metal jantan adalah 1200kg dan betina sekitar 800kg.
Sapi Limmousine
Adalah sapi yang terkenal dengan prosentase besar dagingnya dan banyak dikenal sebagai sapi pedaging terbaik. Berasal dari Perancis, sapi ini memiliki tingkat pertambahan daging paling tinggi diantara sapi potong lainnya. Hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, sapi ini dapat mencapai bobot 800 - 900 kg. Dan menjelang tahun ketiga, sapi ini dapat mencapai bobot hampir 1,5 ton untuk pejantan. Ciri sapi limousine adalah bertanduk kecil lengkung, tubuhnya besar tebal dan bulunya yang merah rata. Warna bulu di sekitar telapak kaki sedikit putih namun tidak setebal sapi simmental.
Sapi Charolais
Sapi ini cukup terkenal di kalangan peternak sapi karena dikenal dengan posturnya yang tinggi besar dengan bulu warna perak terang kecoklatan dan tanduknya yang panjang. Dikenal pula sebagai sapi pedaging terbesar di dunia dengan tinggi melebihi 3 meter yang pernah tercatat. Berasal dari Perancis, dan akhirnya juga dikembang biakkan di AS. Berat jantan dapat melebihi 1,5 ton dan betina mencapai 950 kg. Kecepatan pertambahan dagingnya juga secepat sapi limousine yang juga berasal dari Perancis.
Sapi Charbray
Setelah dikembangkannya sapi Charolais di Amerika Serikat, muncullah jenis sapi baru yaitu charbray hasil peranakan dari charolais dengan sapi brahman dari India. Ciri tubuh sapi ini adalah bulu berwarna krem namun terdapat punuk dan tanduk kecil. Berbeda dengan charolais asli yang memiliki tanduk panjang. Bobotnya juga menyamai sapi charolais yaitu mencapai 1,4 ton untuk charbray jantan, dan betina 900 kilogram.
Sapi Peranakan Ongole (PO)
Merupakan varian sapi berkulit putih yang paling banyak dikembang biakkan di pulau Jawa. Berasal dari persilangan antara sapi ongole dari Sumba dengan sapi domestik jawa. Ini terlihat dari punuk dan gelambirnya, namun tidak sebesar ongole asli. Kebanyakan peternak memelihara sapi PO karena harganya yang cukup terjangkau namun memiliki kombinasi antara daya tahan ongole dan tenaga khas sapi lokal sehingga dapat digunakan sebagai pekerja disamping diambil dagingnya. Selain itu sapi ini juga cepat pulih setelah masa reproduksi.
Sapi Aceh
Adalah salah satu sapi pedaging lokal unggul. Hasil persilangan antara sapi lokal dengan sapi ongole. Untuk jenis sapi lokal, sapi aceh tergolong memiliki bobot yang berat. Untuk jantan mencapai 450 kg dan betina 275 kg. Baik sekali untuk sapi potong. Warna merah kecoklatan mewakili warna sapi lokal dengan punuk kecil khas ongole.
Jenis Sapi Perah
Persilangan sapi perah lokal meningkatkan produksi susu nasional |
Sapi Frisian Holstein (FH)
Populer disebut sapi holstein, merupakan sapi yang paling baik sebagai sapi perah. Berasal dari daerah Frisland, Holland. Namun banyak pula ditemukan di daerah Selandia Baru dan Australia. Ciri khas yang paling terlihat dari sapi ini adalah warna hitam putih yang ada di tubuh dan kepalanya. Walaupun tidak dapat tumbuh sebesar sapi potong Eropa, namun untuk ukuran sapi perah, dagingnya juga dapat diandalkan. Bobot FH dewasa hanya dapat mencapai 800 kilogram. Di Indonesia produksi susu sapi holstein sangat tidak maksimal, berbeda dengan di negara asalnya Belanda. Sehingga para peternak banyak yang beralih ke sapi Grati.
Sapi Grati
Sapi grati adalah jenis sapi perah hasil persilangan antara sapi FH dengan sapi lokal, diantaranya sapi jawa, sapi PO dan sapi madura. Sapi ini banyak dikembangkan karena kurang maksimalnya produksi susu sapi FH. Sapi ini hanya dapat diandalkan sebagai sapi perah karena produksi susu nya lebih tinggi dari FH namun karena perawakan yang lebih kecil dari FH, membuat sapi ini kurang tepat jika digunakan sebagai sapi potong. Warna hampir sama dengan sapi FH namun tidak secerah FH.
Sapi Jersey
Berasal dari Pulau Jersey, Inggris, sapi ini tergolong kecil diantara sapi Eropa lainnya. Bobot rata - rata sapi jersey jantan hanya 650 kg. Bandingkan dengan sapi angus yang beratnya dua kali lipatnya. Walaupun banyak diternak sebagai sapi perah di Inggris karena produksi susu nya yang sangat tinggi, di negara kita hampir tidak ada peternak yang mengembang biakkan sapi jersey ini. Ciri nya adalah bulunya yang berwarna coklat bercampur putih tipis.
Sapi Guernsey
Juga merupakan sapi perah yang berasal dari Inggris Selatan. Lebih jinak dan lebih kokoh daripada sapi jersey. Berat dewasa guernsey jantan mencapai 700kg dan betina berkisar antara 400 - 500 kg. Ciri umumnya yaitu bulu berwarna coklat kekuningan bercampur hitam dan putih. Tanduknya mengarah ke atas.
Sapi Guermey
Hampir sama dengan sapi guernsey dan juga berasal dari negara Inggris. Warna kekuningan sama dengan guernsey dan belang putih ada di kepala, pergelangan kaki dan bagian samping perut dengan tanduk menghadap ke depan. Berat dan bentuk tubuh menyerupai guernsey.
Sapi Ayrshire
Adalah sapi perah impor dari Eropa, tepatnya dari Skotlandia. Proporsi tubuh lebih kokoh dan lebih besar sedikit dibandingkan sapi jersey dan sapi guernsey. Bobot ayrshire jantan dapat mencapai 800kg dan sang betina 550kg. Perbedaan warna dengan jersey dan guernsey adalah bulunya yang cenderung merah dengan campuran putih. Tanduknya juga lurus dengan kepala dan mengarah ke atas.
Sapi Brown Swiss
Masa laktasi dan produksi susu nya tergolong yang tertinggi. Lebih kokoh daripada sapi perah impor dari Inggris, karena tulangan yang lebih besar. Berat jantan mampu mencapai 850 kilogram dan brown swiss betina sekitar 600 kilogram. Karakteristiknya yang tenang membuatnya mudah untuk dipelihara, dan memiliki daya tahan luar biasa khas sapi pedaging. Warna khas nya adalah warna bulu coklat sedikit abu - abu dengan warna hitam di ujung kepala, kaki dan bagian ekornya. Sapi brown swiss juga dapat digunakan sebagai sapi potong karena ukuran tubuhnya yang tergolong besar dan memenuhi standar.
Sapi Sahiwal
Sapi ini adalah sapi impor dari India yang produksi susu nya cukup tinggi diantara jenis sapi perah India lainnya. Bulunya berwarna coklat kemerahan dan bercampur dengan warna putih. Jika dibandingkan dengan sapi perah eropa, ciri sapi India sangat kentara dengan adanya ambing/gelambir yang besar di leher. Juga kaki nya yang cenderung tidak panjang dibandingkan dengan panjang tubuhnya. Namun kelihatan lebih sedikit berotot di bagian dada. Beratnya tergolong sedang, yaitu jantan berkisar 500 - 550 kilogram dan betina 350 kilogram.
Sapi Red Shindi
Berasal dari India. Sapi jenis ini terbiasa hidup di habitat yang gersang dan bersuhu udara tinggi. Dibandingkan dengan sahiwal, tubuhnya sedikit lebih kecil dan pertumbuhannya tidak secepat sahiwal. Warna bulu hampir sama dengan sahiwal dengan bentuk tubuh yang sama pula. Perbedaannya hanya pada produksi susu yang lebih kecil daripada sapi sahiwal. Beratnya juga berkisar antara 500 kilogram untuk pejantan, dan betinanya adalah 300 kg.
Sapi Australian Milking Zebu (AMZ)
Sama seperti namanya, sapi ini adalah sapi perah impor dari Australia hasil peranakan sapi jersey dengan sapi India sahiwal/red shindi. Persilangan ini menghasilkan sapi yang tahan penyakit dan suhu panas dibarengi produksi susu yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sapi sahiwal dan sapi jersey sendiri. Warna bulunya coklat sawo matang bercampur putih tak berpunuk.
Populer disebut sapi holstein, merupakan sapi yang paling baik sebagai sapi perah. Berasal dari daerah Frisland, Holland. Namun banyak pula ditemukan di daerah Selandia Baru dan Australia. Ciri khas yang paling terlihat dari sapi ini adalah warna hitam putih yang ada di tubuh dan kepalanya. Walaupun tidak dapat tumbuh sebesar sapi potong Eropa, namun untuk ukuran sapi perah, dagingnya juga dapat diandalkan. Bobot FH dewasa hanya dapat mencapai 800 kilogram. Di Indonesia produksi susu sapi holstein sangat tidak maksimal, berbeda dengan di negara asalnya Belanda. Sehingga para peternak banyak yang beralih ke sapi Grati.
Sapi Grati
Sapi grati adalah jenis sapi perah hasil persilangan antara sapi FH dengan sapi lokal, diantaranya sapi jawa, sapi PO dan sapi madura. Sapi ini banyak dikembangkan karena kurang maksimalnya produksi susu sapi FH. Sapi ini hanya dapat diandalkan sebagai sapi perah karena produksi susu nya lebih tinggi dari FH namun karena perawakan yang lebih kecil dari FH, membuat sapi ini kurang tepat jika digunakan sebagai sapi potong. Warna hampir sama dengan sapi FH namun tidak secerah FH.
Sapi Jersey
Berasal dari Pulau Jersey, Inggris, sapi ini tergolong kecil diantara sapi Eropa lainnya. Bobot rata - rata sapi jersey jantan hanya 650 kg. Bandingkan dengan sapi angus yang beratnya dua kali lipatnya. Walaupun banyak diternak sebagai sapi perah di Inggris karena produksi susu nya yang sangat tinggi, di negara kita hampir tidak ada peternak yang mengembang biakkan sapi jersey ini. Ciri nya adalah bulunya yang berwarna coklat bercampur putih tipis.
Sapi Guernsey
Juga merupakan sapi perah yang berasal dari Inggris Selatan. Lebih jinak dan lebih kokoh daripada sapi jersey. Berat dewasa guernsey jantan mencapai 700kg dan betina berkisar antara 400 - 500 kg. Ciri umumnya yaitu bulu berwarna coklat kekuningan bercampur hitam dan putih. Tanduknya mengarah ke atas.
Sapi Guermey
Hampir sama dengan sapi guernsey dan juga berasal dari negara Inggris. Warna kekuningan sama dengan guernsey dan belang putih ada di kepala, pergelangan kaki dan bagian samping perut dengan tanduk menghadap ke depan. Berat dan bentuk tubuh menyerupai guernsey.
Sapi Ayrshire
Adalah sapi perah impor dari Eropa, tepatnya dari Skotlandia. Proporsi tubuh lebih kokoh dan lebih besar sedikit dibandingkan sapi jersey dan sapi guernsey. Bobot ayrshire jantan dapat mencapai 800kg dan sang betina 550kg. Perbedaan warna dengan jersey dan guernsey adalah bulunya yang cenderung merah dengan campuran putih. Tanduknya juga lurus dengan kepala dan mengarah ke atas.
Sapi Brown Swiss
Masa laktasi dan produksi susu nya tergolong yang tertinggi. Lebih kokoh daripada sapi perah impor dari Inggris, karena tulangan yang lebih besar. Berat jantan mampu mencapai 850 kilogram dan brown swiss betina sekitar 600 kilogram. Karakteristiknya yang tenang membuatnya mudah untuk dipelihara, dan memiliki daya tahan luar biasa khas sapi pedaging. Warna khas nya adalah warna bulu coklat sedikit abu - abu dengan warna hitam di ujung kepala, kaki dan bagian ekornya. Sapi brown swiss juga dapat digunakan sebagai sapi potong karena ukuran tubuhnya yang tergolong besar dan memenuhi standar.
Sapi Sahiwal
Sapi ini adalah sapi impor dari India yang produksi susu nya cukup tinggi diantara jenis sapi perah India lainnya. Bulunya berwarna coklat kemerahan dan bercampur dengan warna putih. Jika dibandingkan dengan sapi perah eropa, ciri sapi India sangat kentara dengan adanya ambing/gelambir yang besar di leher. Juga kaki nya yang cenderung tidak panjang dibandingkan dengan panjang tubuhnya. Namun kelihatan lebih sedikit berotot di bagian dada. Beratnya tergolong sedang, yaitu jantan berkisar 500 - 550 kilogram dan betina 350 kilogram.
Sapi Red Shindi
Berasal dari India. Sapi jenis ini terbiasa hidup di habitat yang gersang dan bersuhu udara tinggi. Dibandingkan dengan sahiwal, tubuhnya sedikit lebih kecil dan pertumbuhannya tidak secepat sahiwal. Warna bulu hampir sama dengan sahiwal dengan bentuk tubuh yang sama pula. Perbedaannya hanya pada produksi susu yang lebih kecil daripada sapi sahiwal. Beratnya juga berkisar antara 500 kilogram untuk pejantan, dan betinanya adalah 300 kg.
Sapi Australian Milking Zebu (AMZ)
Sama seperti namanya, sapi ini adalah sapi perah impor dari Australia hasil peranakan sapi jersey dengan sapi India sahiwal/red shindi. Persilangan ini menghasilkan sapi yang tahan penyakit dan suhu panas dibarengi produksi susu yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sapi sahiwal dan sapi jersey sendiri. Warna bulunya coklat sawo matang bercampur putih tak berpunuk.
Jenis Sapi Pekerja
Sapi bali merupakan jenis sapi pekerja terbaik di dunia |
Sapi Bali
Sapi bali adalah cerminan sapi pekerja yang sesungguhnya. Kuat, otot yang besar dan mengandung sedikit lemak. Kulitnya tebal dan daya tahan luar biasa. Mengandung keturunan dari sapi liar atau banteng. Ciri utama adalah warna kecoklatan merah bata untuk sapi bali muda, setelah dewasa warna akan lebih gelap hingga menjadi coklat kehitaman. Sapi bali merupakan produk asli Indonesia. Selain sebagai penarik bajak pada ladang pertanian, biasanya juga digunakan sebagai sapi pedaging karena tubuhnya yang besar dan berisi.
Sapi Madura
Sapi madura adalah hasil peranakan dari sapi bali dengan jenis sapi impor ongole dan sapi lokal jawa. Oleh karenanya sapi madura memiliki warna bulu coklat khas sapi bali dan berpunuk sedang seperti sapi ongole untuk si jantan. Tubuhnya relatif kecil dengan berat hanya kisaran 250 sampai 300 kilogram. Walaupun terglong kecil, tenaga nya sangat besar sehingga banyak digunakan sebagai sapi pacuan / karapan sapi khas madura. Kurang cocok digunakan sebagai sapi potong dikarenakan terlalu kecil prosentase dagingnya.
Demikian tadi artikel terlengkap kami mengenai jenis - jenis sapi dan berbagai macam sapi yang ada di dunia. Beberapa sapi impor di atas adalah jenis sapi ternak yang banyak dikembangkan juga di Indonesia. Baik itu melalui perkawinan alami maupun kawin suntik demi terciptanya sapi dengan kualitas unggul. Meskipun masyarakat kita sekarang banyak meminati sapi berbadan besar seperti limousin untuk sapi pedaging, namun sapi lokal juga tidak sepi peminat. Banyak masyarakat pedesaan yang mengembang biakkan sapi bali dan sapi madura karena harganya yang relatif murah dengan kualitas yang baik. Kami memohon maaf tidak dapat menampilkan gambar masing masingnya. Akan kami tampilkan pada postingan selanjutnya. Semoga artikel kami mengenai jenis sapi unggulan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan sahabat sekalian.
Sapi bali adalah cerminan sapi pekerja yang sesungguhnya. Kuat, otot yang besar dan mengandung sedikit lemak. Kulitnya tebal dan daya tahan luar biasa. Mengandung keturunan dari sapi liar atau banteng. Ciri utama adalah warna kecoklatan merah bata untuk sapi bali muda, setelah dewasa warna akan lebih gelap hingga menjadi coklat kehitaman. Sapi bali merupakan produk asli Indonesia. Selain sebagai penarik bajak pada ladang pertanian, biasanya juga digunakan sebagai sapi pedaging karena tubuhnya yang besar dan berisi.
Sapi Madura
Sapi madura adalah hasil peranakan dari sapi bali dengan jenis sapi impor ongole dan sapi lokal jawa. Oleh karenanya sapi madura memiliki warna bulu coklat khas sapi bali dan berpunuk sedang seperti sapi ongole untuk si jantan. Tubuhnya relatif kecil dengan berat hanya kisaran 250 sampai 300 kilogram. Walaupun terglong kecil, tenaga nya sangat besar sehingga banyak digunakan sebagai sapi pacuan / karapan sapi khas madura. Kurang cocok digunakan sebagai sapi potong dikarenakan terlalu kecil prosentase dagingnya.
Demikian tadi artikel terlengkap kami mengenai jenis - jenis sapi dan berbagai macam sapi yang ada di dunia. Beberapa sapi impor di atas adalah jenis sapi ternak yang banyak dikembangkan juga di Indonesia. Baik itu melalui perkawinan alami maupun kawin suntik demi terciptanya sapi dengan kualitas unggul. Meskipun masyarakat kita sekarang banyak meminati sapi berbadan besar seperti limousin untuk sapi pedaging, namun sapi lokal juga tidak sepi peminat. Banyak masyarakat pedesaan yang mengembang biakkan sapi bali dan sapi madura karena harganya yang relatif murah dengan kualitas yang baik. Kami memohon maaf tidak dapat menampilkan gambar masing masingnya. Akan kami tampilkan pada postingan selanjutnya. Semoga artikel kami mengenai jenis sapi unggulan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan sahabat sekalian.
Contoh KONSULTASI DAN PEMECAHAN MASALAH BIDANG PETERNAKAN
Telah memberikan konsultasi kepada:
Nama : Syaiful
Hari/tanggal : /
Agustus 2013
Alamat : Tj.
Alam, Ampek Angkek
TENTANG:
Bagaimana Cara Beternak
Kambing PE Yang Sukses
DASAR PELAKSANAAN:
Keluhan dari peternak
tentang kondisi kambingnya yang tidak produktif dan menguntungkan
MASALAH
YANG DITEMUI:
- Kambing yang dipelihara jarang beranak dan tidak menghasilkan susu
- Peternak kesulitan memperoleh bibit kambing yang baik
- Pengobatan yang dilakukan tidak berhasil
- Dengan kondisi ternak tersebut, peternak merasakan kerugian
PEMECAHAN
MASALAH:
Tindakan yang
dilakukan:
- Melakukan wawancara dan diskusi dengan peternak tersebut
- Melakukan evaluasi terhadap kondisi ternak
- Merumuskan pemecahan masalah
- Memberikan penyuluhan dan tips penanganan kambing
Setelah
mendapat keterangan yang jelas, maka dilakukan tindakan sebagai berikut:
a) Menyarankan
peternak memelihara kambing yang sehat dan induk yang produktif
b) Menyarankan
peternak memberikan pakan sesuai kebutuhan nutrisinya
c) Memberikan
penyuluhan tentang sistem pemeliharan kambing PE sebagai berikut:
Beternak kambing
Peranakan Etawa sudah lama dilakukan oleh petani atau
masyarakat di Kecamatan Ampek Angkek dan wilayah sekitarnya. Beternak kambing Etawa
bisa sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil
produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah.
Meskipun
beternak secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, namun apabila
pemeliharaannya ditingkatkan atau dilakukan secara intensif, tentu sangatlah
memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang lebih. Beternak kambing
Etawa sebenarnya juga bisa menjadi salah satu alternative usaha sendiri yang
prospektif.
Bibit
Saya belajar
pada para petani secara wawancara dan dari beberapa sumber
baik petani dan tenaga penyuluh peternakan lainnya, bahkan kadang juga
mendatangi beberapa orang yang sudah dianggap tokoh dalam memelihara kambing
jenis Etawa ini. Pada perinsipnya memilih bibit adalah harus disesuaikan dengan
tujuan kita untuk usaha ternak kambing jenis ini. Pada dasarnya beternak
kambing jenis peranakan Etawa ini nantinya adalah dengan tujuan untuk produksi
susu (diperah) namun untuk kebanyakan masyarakat di lingkungan saya masih
sekedar membibitkan dan untuk proses perah tidak dilakukan disini. Secara umum ciri bibit
yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat,
serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Beberapa pengalaman dan
pengamatan saya selama ini jika salah dalam memilih induk maka kita hanya
mendapatkan besarnya tapi tidak menghasilkan keturunan yang baik dan tidak
memiliki daya jual
yang tinggi.
Memilih kambing Etawa jantan
yang baik sangat menentukan kualitas keturunan yang dihasilkan. Kualitas
pejantan Etawa akan menentukan kira-kira 70% sifat karakter fisik dari
keturunannya nanti. Dalam dunia peternakan kambing Etawa ada istilah “apapun
kualitas betinanya, dikawinkan dengan pejantan bagus maka hasil keturunannya
sudah pasti bagus”. Karena itu pemilihan calon pejantan etawa yang bagus mutlak bagi
seorang peternak.
Berikut ini adalah
kriteria dalam memilih kambing etawa jantan:
- Memilih pejantan dengan postur tubuh yang panjang dan tinggi. Punggung rata dan tidak melengkung ke bawah. Postur yang besar akan membantu pejantan menguasai induk dalam proses perkawinan.
- Memperhatikan sifat kejantanan kambing. Kambing Etawa jantan seperti ini tampak bersemangat dan aktif bergerak. Jika kambing tersebut sudah mampu birahi akan terlihat kejantanannya ketika didekatan dengan kambing etawa betina. Kambing jantan yang bagus memiliki sifat ramah (kutuk) untuk diternakkan
- Menilai alat kelamin jantan yang sehat dan tidak cacat. Kantong testis (scrotum) yang sehat berjumlah dua, menggantung dan besarnya seimbang.
- Menyeleksi potensi kemampuan produksi induk dari ibunya. Calon induk jantan berasal dari induk betina yang beranak dua atau lebih agar dapat menurunkan anak kembar.
- Disarankan yang berumur kurang dari 3 tahun (Kira-kira umur 2 tahun).
- Kriteria diatas merupakan panduan umum namun kemampuan untuk menilai secara fisik hanya didapat melalu praktek di lapangan dan berkonsultasi ke peternak yang berpengalaman. Menurut pengalaman saya, ada beberapa factor yang dapat dijadikan sebagai acuan, bilamana kambing yang akan kita beli nantinya dapat tergolong sebagai indukan yang bagus. Factor kambing pejantan memiliki porsi yang paling dominan di dalam pengembangbiakan kambing etawa.
Ada beberapa cara
praktis yang biasa saya lakukan untuk mencari kambing indukan. Cara yang paling
sederhana adalah datang langsung ke kandang. Amati semua anak kambing (cempe) yang
ada di kandang tersebut. Kalau ada sampai ke keturunan yang ke 2. Apabila cempe
yang dimiliki dominan bagus, berarti indukan yang dimiliki oleh peternak
tersebut tergolong bagus-bagus. Kita dapat mengambil cempe yang kita senangi
untuk dimasukkan ke kandang kita. Cempe merupakan bukti yang kuat dan nyata.
Karena untuk mengeluarkan cempe yang bagus butuh proses yang
panjang. Dengan mengamati cempe yang ada, kita juga dapat menilai kemampuan
peternak tersebut akan keahliannya di bidang kambing etawa. Cempe juga sebagai
identitas peternak yang nyata, karena ada beberapa peternak nakal yang mengaku-aku
kambing juara adalah hasil dari peternakannya, padahal cempe yang ada dikandang
rata-rata jelek. Hal ini tidak mungkin terjadi setelah kita mengamati langsung
cempe-cempe yang ada dipeternakan tersebut.
Hal-hal dasar yang perlu kita
cermati antara lain:
- Amati, apakah kebanyakan cempe yang dilahirkan memiliki pola warna yang seragam? Apakah cempe yang di hasilkan memiliki dominasi warna tertentu? Misal pola warna hitam atau pola warna coklat? Kalau pola warna cempe yang dihasilkan sudah sesuai dengan keinginan kita, berarti kita tidak perlu ragu dalam membelinya.
- Amati, apakah kebanyakan cempe yang dilahirkan memiliki pola telinga dan kepala yang bagus? Sebagaimana diketahui, pola telinga yang bagus adalah telinga yang menjulai ke bawah, lemas dan panjang. Semakin panjang telinga kambing, berarti semakin bagus kambing tersebut. Telinga yang bagus tidak memiliki pangkal telinga yang menonjol ke luar, jadi dari samping kepala kambing langsung ke bawah. Panjang minimal telinga diusahakan 30 cm. Sedangkan pola kepala yang bagus, adalah kepala yang agak nonong dan memiliki mulut yang agak nyakil.
- Amati, apakah kebanyakan cempe yang dilahirkan memiliki tulang-tulang yang kokoh dan besar. Semakin besar tulang pada kambing berarti semakin besar kemungkinan kambing tersebut untuk dapat tumbuh besar. Apabila pejantan yang digunakan peternak hanya 1 ekor, dapat dipastikan rata-rata tulangan cempe besar.
Langkah-langkah
diatas adalah merupakan beberapa cara saja, karena pada hakekatnya membeli
kambing ke petenak langsung resikonya sangat kecil jika dibanding dengan
membeli kambing di pasar. Membeli kambing di pasar juga memiliki banyak
kelebihannya, selain banyak kambing sebagai pembanding, harga yang berlaku di
pasar biasanya tidaklah setinggi harga kambing di kandang. Cuma, berdasarkan
pengalaman saya, kambing di pasar biasanya mutu dan silsilahnya susah untuk
dimonitor. Jarang ada petani membawa kambing etawa kelas satu ke pasar.
Untuk lebih amannya,
saya sarankan apabila calon peternak ingin membeli kambing untuk diternakan,
sebaiknya datang ke peternaknya langsung. Karena dikandang kita akan dengan
jelas mengamati dan bertanya tentang metode perawatan dan kebiasaan
perawatan ternak. Karena biasanya lain peternak lain cara perawatan ke
ternakannya. Selain itu kita juga dapat belajar langsung dan menambah ilmu
beternak kambing. Semakin banyak masukan yang ada, semakin
sempurnalah ilmu kita.
Saya memiliki pendapat
yang saya yakini benar. Jangan harap sepeda beranak mobil. Maksudnya begini,
kalau kita mengharap hasil yang bagus, maka materi kambing yang masuk ke
kandang diusahakan
yang bagus, baik itu pejantannya maupun betinanya. Kalau materi kambing
yang kita miliki jelek, jangan harap kambing yang akan kita ciptakan nanti
bermutu bagus.
Tetapi semuanya itu
tergantung dari kemauan dan sumber dana yang kita miliki. Kalau sumber dana
yang kita miliki terbatas, sebaiknya kita memelihara sedikit kambing saja
tetapi yang bener-bener berkualitas. Jangan pelihara kambing dengan jumlah
banyak tetapi mutunya jelek, karena pada prinsipnya kambing bagus ataupun
kambing jelek, biaya perawatan yang kita keluarkan akan sama. Semakin cermat
kita memilih kambing, maka semakin untung kita.
KESIMPULAN
Dengan adanya
konsultasi dan tips tentang pemeliharaan kambing yang baik, peternak merasa
puas dan mau melaksanakan/mempraktekkan terhadap ternak mereka sehingga
diharapkan dapat menguntungkan peternak tersebut. .
Penyuluh Peternakan, Yang
Konsultasi
Yose Elfiranto, SST Syaiful
NIP
19820523 200604 1 006
Mengetahui:
Ka.
UPT BP4K2P Koordinator
Penyuluh
Kecamatan
Ampek Angkek Kecamatan
Ampek Angkek
Arwin,
S.Sos Warnerim,
SP
NIP
19640430 199303 1 002 NIP
19581110 198303 2 003
Langganan:
Postingan (Atom)