Diperkirakan terdapat 300 bangsa
kambing di seluruh dunia yang tersebar di daerah tropis maupun subtropics.
Kambing-kambing tersebut dikelompokkan berdasarkan daerah penyebaran dengan
disertai petunjuk produktivitas, karakteristik, dan potensinya. Biasanya bangsa
kambing yang diternak untuk penghasil daging, kulit, dan bulu yang baik, hasil
susunya sangat rendah.
Disebut kambing potong unggul bila
memiliki cita rasa daging yang banyak disukai dan perkawinannya tak kenal musim
sehingga produksi dagingnya dapat dikelola sepanjang tahun. Namun, yang lebih
utama adalah sifatnya prolific (beranak kembar). Dengan jumlah anak per
kelahiran yang selalu kembar, maka akan cepat menghasilkan populasi anak yang
banyak. Jika pembesaran kambing potong disertai dengan manajemen pemeliharaan
yang baik, produksi dagingnya pun akan lebih banyak
.
Berikut ini beberapa bangsa kambing
yang potensial dikembangkan untuk ternak potong penghasil daging. Beberap di
antaranya juga sebagai penghasil kulit dan bulu yang mahal harganya.
1. Kambing angora
Kambing angora asli berasal dari daerah Asia Tengah.
Kambing ini merupakan persilangan antara Capra aegagrus dengan Capra fasconeri.
Dipelihara terutama untuk produksi mohair yaitu bulu kambing yang halus
selembut sutera dan daging. Meskipun merupakan penghasil bulu, kambing ini
dapat pula dikembangkan menjadi ternak penghasil daging. Bobot kambing jantan
dewasa sekitar 55 – 80 kg, sedangkan betina sekitar 35 – 45 kg. Kambing angora
bisa hidup dengan baik di daerah tropic yang keadaannya kering.
2. Kambing achondroplastik
Ternak ini tergolong kambing kerdil berkaki pendek.
Tingginya sekitar 50 cm, dan berat kambing dewasa sekitar 20 kg. penyebarannya
terdapat di dekat jalur hutan dan savana
Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kambing ini sangat baik diternakkan di daerah
tropis yang berhawa lembap karena mudah sekali menyesuaikan diri dengan iklim
setempat dan tahan terhadap trypanosomiasis.
Kambing kerdil ini merupakan kambing pedaging dengan
mutu daging yang baik. Bila dipelihara dengan baik mudah sekali menghasilkan
anak kembar dua atau tiga. Perkawinan hamper tak mengenal musim karena bisa
terjadi sepanjang tahun. Namun, pertumbuhan tubuhnya lambat.
3. Kambing bari
Ternak ini tergolong kambing kecil. Banyak terdapat di
daerah Sind (Pakistan). Kambing dewasa rata-rata beratnya 20 – 30 kg. Berat
karkas 10 – 14 kg. Keunggulannya bersifat prolifik, yaitu setiap kelahiran
biasanya beranak kembar 2 – 3 ekor. Meskipun kambing ini tergolong kecil,
tetapi sangat cocok dikembangkan menjadi ternak kambing penghasil daging.
4. Kambing benggala hitam
Kambing benggala hitam tergolong kambing kecil.
Kambing ini tersebar luas di Assam dan Bangladesh bagaian utara. Bobot dewasa
kambing pejantan hanya sekitar 13 kg dan betina 9 kg. Kambing ini terkenal
sebagai black bengal.
Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dengan
produksi susu yang sangat sedikit. Kambing ini menghasilkan dagingnya yang
sangat enak, lezat, dan lunak. Potensinya sangat besar untuk dikembangkan
sebagai kambing potong. Mutu kulitnya sangat bagus dan banyak digunakan bahan
untuk membuat sepatu.
5. Kambing bligon
Kambing bligon atau gumbolo alias jawa randu merupakan
keturunan kambing ettawa dengan kambing kacang. Namun, persentase darah
kambing kacang lebih tinggi, yaitu lebih
dari 50%. Kambing ini memiliki moncong yang lancip, telinga tebal dan lebih
panjang dari kepalanya, leher tidak bersurai, sosok tubuh terlihat tebal, dan
bulu tubuhnya kasar.
Pemeliharaan kambing ini sangat mudah karena menyukai
pakan jenis apa saja, termasuk rumput-rumputan lapangan. Selain itu, anak yang
dilahirkan cepat besar sehingg sangat tepat kalau dipelihara untuk kambing
potong. Jenis kambing ini banyak tersebar di pantai utara Jawa seperti Cirebon
dan Semarang, juga banyak dipelihara di daerah Gunung kidul, Yogyakarta.
6. Kambing creolo
Kambing creolo merupakan ternak penghasil daging yang
sangat popular di Amerika Latin dan Tengah. Memiliki kemampuan hidup di daerah
yang sangat kering. Bulunya tipis, pendek, dan berwarna hitam atau cokelat,
sering kali terdapat bercak-bercak putih. Tanduknya melengkung dan telinga
pendek serata tegak. Kambing jantan memeliki janggut, sedangkan betina tidak
memiliki janggut. Tinggi gumba jantan sekitar 75 cm dan betina sekitar 65 cm.
Berat hidup kambing dewasa rata-rata 40-60 kg dengan tubuh yang gempal. Jumlah
anak per kelahiran 1-2 ekor.
7. Kambing gaddi
Kambing ini disebut juga kambing dwiguna karena
merupakan penghasil daging sekaligus bulu. Ia tergolong dalam kambing berambut
panjang. Bisa menghasilkan 0,5-1 kg rambut kasar per ekor dengan panjang 17-25 cm. Kambing gaddi
dinamakan juga kambing himachal pradesh. Kambing ini banyak terdapat di daerah
pegunungan India Utara dan Pakistan.
8. Kambing kacang
Kambing kacang merupakan kambing potong yang sangat
prolifi, yaitu sering melahirkan anak kembar. Kelahiran kembar dua merupakan
hal biasa. Bahkan, kadang-kadang melahirkan anak kembar tiga. Kambing ini dapat
berkembang biak sepanjang tahaun sehingga sangat cocok dikembangkan untuk
kambing potong.
a) Kambing kacang indonesia
Kambing
kacang merupakan kambing local Indonesia yang tersebar luas terutama di Jawa.
Kambing ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap pakan berkualitas
rendah dan lingkungan ekstrem.
Kambing jantan dewasa memiliki
tinggi sekitar 60-65 cm dengan bobot rata-rata 25 kg. untuk kambing betina
dewasa memiliki tinggi sekitar 50-56 cm dengan bobot rata-rata sekitar 20 kg.
Kambing betina pertama kali beranak pada umur 12 – 13 bulan. Namun, produksi
susunya masih sedikit. Rata-rata bobot lahir kambing kacang sekitar 3,28 kg.
Total bobot sapih (umur 90 hari) adalah 10,12 kg. Kemampuan hidup saat lahir
adalah 100% dan kemampuan induk melahirkan anak kembar dua sekitar 52,2%,
kembar tiga 2,6%, dan tunggal 44,9%.
Kambing kacang jantan muda mencapai
dewasa kelamin mulai umur 20-23 minggu atau 135-173 hari. Kamibng betina mulai
dewasa kelamin pada umur 153-454 hari atau rata-rata umur 307,72 hari. Angka
pemotongan kambing kacang tergolong tinggi di Indonesia, terutama untuk
produksi daging. Persentase karkasnya sekitar 44-51%..
b) Kambing kacang malaysia
Kambing kacang malaysia umumnya
berwarana hitam, tetapi kadang-kadang terdapat beberapa bercak putih di
tubuhnya. Tanduk berbentuk pedang melengkung ke atas dan belakang, baik pada
kambing jantan maupun betina. Telinganya pendek dan tegak. Janggut terdapat
pada yang jantan sangat jarang pada betina. Tinggi gumba jantan antara 60-65 cm
dan betina sekitar 56 cm. bobot jantan dan betina dewasa rata-rata 25 kg dan 20 kg. Produksi susunya sedikit,
sehingga lebih cocok dikembangkan menjadi ternak panghasil daging. Persentase
karkasnya berkisar antara 44-51%.
c) Kambing kacang filipina
Kambing kacang filipina memiliki
tinggi gumba rata-rata 50-60 cm dengan berat sekitar 30 kg. Tubuhnya berwarna
hitam, cokelat, putih, atau campuran dair warna tersebut. Memiliki bulu kasar,
berjanggut, dan bertanduk pedang. Beranak pertama kali pada umur 12-13 bulan
dan biasanya melahirkan anak kembar dua.
d) Kambing kacang fiji
Kambing kacang fiji merupakan
kambing kecil berbulu pendek. Bulunya berwarna kombinasi putih, hitam, cokelat,
dan abu-abu. Jantan dan betina bertanduk, tetapi ada juga yang dungkul (tak
bertanduk). Rata-rata tinggi gumba 58-66 cm. bobot jantan dan betina
masing-masing 25 kg dan 20 kg. Interval
beranak sekitar 262 hari. Kambing ini sering melahirkan anak kembar dua.
e) Kambing kacang marica
Kambing marica merupakan kambing
kecil berbulu pendek yang terdapat di Sulawesi. Kambing ini memiliki penampilan
yang mirip sekali dengan kambing kacang yang terdapat di Jawa. Namun, ukuran
fisiknya lebih kecil dan tidak bertanduk.
9. Kambing Kashmir
Kambing ini tergolong ternak pegunungan. Sangat cocok
hidup di daerah pegunungan Asia Tengah seperti Tibet, Mongolia Dalam, Kashmir,
Iran, Turki, Kurdistan, Khirghizia, dan daerah sekeliling Rusia. Ia mampu hidup
di daerah kering pada ketinggian 3.600-4.200 m dpl. Berat jantan dewasa sekitar
60 kg dan betina 40 kg untuk kambing asal Mongolia Dalam. Kambing ini merupakan
keturunan langsung dari kambing liar Capra falconeri. Kambing gembrong yang
terdapat di Bali diduga merupakan keturunan kambing Kashmir.
Kambing Kashmir yang berwarna putih dapat menghasilkan
bulu 123 g/ekor/tahun. Kambing Kashmir hitam menghasilkan bulu 175-200 g/ekor/tahun. Kambing putih bila
dipelihara di tempat yang memiliki suhu tinggi atau rendah akan hidup merana.
Namun, untuk kambing hitam lebih tahan dhidup di daerah ekstrem. Selain bulu,
kambing ini juga menghasilkan daging dan kulit.
10. Kambing kerdil dan cina selatan
Kambing ini tergolong kambing kerdil daerah tropic
lembap. Berat jantan dewasa sekitar 30 kg, sedangkan betina hanya 25 kg.
Tergolong sebagai kambing pedaging karena hasil susunya sangat sedikit, yaitu
hanya 0,5 kg per hari. Ternak ini sangat sering melahirkan anak kembar dua.
11. Kambing kecil afrika timur
Kambing kecil ini daerah Afrika Timur dan banyak dipelihara
sebagai ternak penghasil daging dan kulit. Penampilannya mirip kambing kacang
yang terdapat di Indonesia. Warna bulunya bermacam-macam, tetapi rata-rata
berambut pendek. Tanduknya kecil. Berat kambing dewasa rata-rata 30 kg.
Keunggulan kambing ini sangat prolific, yaitu sering melahirkan anak kembar.
12. Kambing maxoto
Kambing ini dikenal pula dengan sebutan kambing
nungfing. Banyak diternak di Brazil bagian timur laut. Kambing ini diperkirakan
berasal dari keturunan portugis charnequeiro varietas elentejo, yaitu kambing
potong yang sangat populer di Portugis dan Spanyol. Kambing maxoto memiliki
bulu berwarna cokelat mudah atau cokelat kelabu kuning dengna garis-garis hitam
di punggung dan perut. Warna bulu muka dan kaki hitam. Hewan ini diternaka
untuk diambil kulit dan dagingnya.
Berat kambing dewasa rata-rata 32 kg. Induk betina
bisa melahirkan tiga kali dalam dua tahun dan hampir 90% selalu melahirkan
kembar.
13. Kambing sahel
Kambing ini paling cocok dikembangkan di daerah padang
pasir yang kering, seperti di Sudan dan Afrika Barat. Keunggulannya tahan panas
dan lingkungan yang sangat kering seperti sabana di pinggiran Gurun Sahara.
Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dan kulit berkualitas tinggi
disertai rambut yang pendek, tetapi halus.
14. Kambing salt range
Penyebaran kambing ini meliputi daerah barat laut
Pakistan, Rawalpindi, dan Mianwali. Kambing ini unggul dalam menghasilkan
daging dan bulu yang berambut panjang. Berat pejantan bisa mencapai 40 kg.
Kambing salt range yang berumur satu tahun, berat karkasnya bisa mencapai 15-20
kg. hasil bulu per tahun mencapai 0,5-1 kg per ekor.
15. Kambing sirli
Jenis kambing ini banyak terdapat di daerah barat laut
Pakistan. Penyebaran ternak terutama di daerah pegunungan berat kambing dewasa
sektiar 35 kg. memiliki ukuran rambut panjang yang mencapai sekitar 25 cm.
16. Kambing somali
Kambing somali hampir semuanya berbulu putih halus.
Kambing jenis ini tergolong sebagai penghasil daging dan kulit. Keunggulannya
berkulit tipis, tetapi mutunya bagus. Berat kambing berkisar antara 20-30 kg.
Kambing ini banyak terdapat di Somalia, Afrika Timur.
17. Kambing spanish
Kambing
spanish atau La Mancha berasal dari Spanyol. Ternak ini memiliki ciri khas,
yaitu telinganya sangat pendek atau hampir tidak berdaun telinga. Berat jantan
dewasa sekitar 55-80 kg dan betina 35-40 kg. Warna bulu bermacam-macam dan berbulu pendek. Kambing ini sangat tangguh dan mampu beradaptasi
terutama untuk produksi daging. Keunggulannya memiliki fisiologis reproduksi
yang sangat khas, yaitu dapat berkembangbiak pada musim gugur hingga musim
dingin dalam setahun. Hal ini memungkinkan kambing dapat beranak dan
memproduksi daging sepanjang tahun di daerah subtropis