Senin, 15 Desember 2014

UPT BP4K2P Kecamatan Ampek Angkek melakukan Penyusunan Programa Penyuluhan Tahun 2015



UPT BP4K2P Kecamatan Ampek Angkek melakukan Penyusunan Programa Penyuluhan Tahun 2015.  Penyusunan programa penyuluhan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam (BP4K2P) Monisfar, S.Sos. Selain itu, penyusunan progaram tersebut mengundang dan menghadirkan berbagai pihak terkait yaitu: Camat Kecamatan Ampek Angkek, Walinagari Biaro Gadang, KTNA Kecamatan, Gapoktan, Poktan, LDPM, pengecer dan tentu saja Penyuluh Pertanian.

Dalam sambutannya Kaban menyampaikan beberapa informasi penting terkait kelangsungan penyuluhan pertanian di Kecamatan Ampek Angkek. Pembangunan gedung/kantor UPT BP4K2P Kecamatan Ampek Angkek yang tertunda akan segera ditender ulang pada awal Tahun 2015. Hal ini diakibatkan karena pemenang tender sebelumnya tidak sanggup meneruskan proyek pembangunan.
Dalam penyusunan programa penyuluhan, Kaban juga berpesan bahwa sebelum melakukan penyusunan programa penyuluhan Tahun 2015, UPT BP4K2P harus melakukan evaluasi terhadap capaian kegiatan pada programa 2014.  Selain itu, penyusunan programa penyuluhan harus memiliki target dan gambaran yang akan dilaksanakan pada Tahun 2015.
Diharapkan UPT BP4K2P Kecamatan Ampek Angkek bisa tampil beda dan lebih baik lagi dalam penyusunan programa penyuluhan Tahun 2015. Kaban juga mengharapkan setiap melaksanakan training bulanan, UPT BP4K2P melakukan evaluasi bulanan.
Kaban juga berpesan kepada para poktan dan petani yang hadir untuk tidak tertinggal di bidang Informasi Teknologi. Para petani harus memanfaatkan jejaring sosial yang ada untuk mengekspose potensi kelompok yang ada sehingga hal tersebut tidak luput dari pantauan pejabat Pemda Agam dan informasi yang penting tersebut tidak terbuang percuma. Salah satu fasilitas yang disediakan sebagai penghubung antara pelaku utama dengan pengambil kebijakan di Kabupaten Agam adalah Agam menyemai

Rabu, 08 Oktober 2014

Jenis-jenis kambing potong

Diperkirakan terdapat 300 bangsa kambing di seluruh dunia yang tersebar di daerah tropis maupun subtropics. Kambing-kambing tersebut dikelompokkan berdasarkan daerah penyebaran dengan disertai petunjuk produktivitas, karakteristik, dan potensinya. Biasanya bangsa kambing yang diternak untuk penghasil daging, kulit, dan bulu yang baik, hasil susunya sangat rendah.

Disebut kambing potong unggul bila memiliki cita rasa daging yang banyak disukai dan perkawinannya tak kenal musim sehingga produksi dagingnya dapat dikelola sepanjang tahun. Namun, yang lebih utama adalah sifatnya prolific (beranak kembar). Dengan jumlah anak per kelahiran yang selalu kembar, maka akan cepat menghasilkan populasi anak yang banyak. Jika pembesaran kambing potong disertai dengan manajemen pemeliharaan yang baik, produksi dagingnya pun akan lebih banyak
.
Berikut ini beberapa bangsa kambing yang potensial dikembangkan untuk ternak potong penghasil daging. Beberap di antaranya juga sebagai penghasil kulit dan bulu yang mahal harganya.

1.      Kambing angora
Kambing angora asli berasal dari daerah Asia Tengah. Kambing ini merupakan persilangan antara Capra aegagrus dengan Capra fasconeri. Dipelihara terutama untuk produksi mohair yaitu bulu kambing yang halus selembut sutera dan daging. Meskipun merupakan penghasil bulu, kambing ini dapat pula dikembangkan menjadi ternak penghasil daging. Bobot kambing jantan dewasa sekitar 55 – 80 kg, sedangkan betina sekitar 35 – 45 kg. Kambing angora bisa hidup dengan baik di daerah tropic yang keadaannya kering.

2.      Kambing achondroplastik

Ternak ini tergolong kambing kerdil berkaki pendek. Tingginya sekitar 50 cm, dan berat kambing dewasa sekitar 20 kg. penyebarannya terdapat di dekat jalur hutan  dan savana Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kambing ini sangat baik diternakkan di daerah tropis yang berhawa lembap karena mudah sekali menyesuaikan diri dengan iklim setempat dan tahan terhadap trypanosomiasis.
Kambing kerdil ini merupakan kambing pedaging dengan mutu daging yang baik. Bila dipelihara dengan baik mudah sekali menghasilkan anak kembar dua atau tiga. Perkawinan hamper tak mengenal musim karena bisa terjadi sepanjang tahun. Namun, pertumbuhan tubuhnya lambat.
 
3.      Kambing bari

Ternak ini tergolong kambing kecil. Banyak terdapat di daerah Sind (Pakistan). Kambing dewasa rata-rata beratnya 20 – 30 kg. Berat karkas 10 – 14 kg. Keunggulannya bersifat prolifik, yaitu setiap kelahiran biasanya beranak kembar 2 – 3 ekor. Meskipun kambing ini tergolong kecil, tetapi sangat cocok dikembangkan menjadi ternak kambing penghasil daging.

4.      Kambing benggala hitam

Kambing benggala hitam tergolong kambing kecil. Kambing ini tersebar luas di Assam dan Bangladesh bagaian utara. Bobot dewasa kambing pejantan hanya sekitar 13 kg dan betina 9 kg. Kambing ini terkenal sebagai black bengal.
Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dengan produksi susu yang sangat sedikit. Kambing ini menghasilkan dagingnya yang sangat enak, lezat, dan lunak. Potensinya sangat besar untuk dikembangkan sebagai kambing potong. Mutu kulitnya sangat bagus dan banyak digunakan bahan untuk membuat sepatu.

5.      Kambing bligon

Kambing bligon atau gumbolo alias jawa randu merupakan keturunan kambing ettawa dengan kambing kacang. Namun, persentase darah kambing  kacang lebih tinggi, yaitu lebih dari 50%. Kambing ini memiliki moncong yang lancip, telinga tebal dan lebih panjang dari kepalanya, leher tidak bersurai, sosok tubuh terlihat tebal, dan bulu tubuhnya kasar.
Pemeliharaan kambing ini sangat mudah karena menyukai pakan jenis apa saja, termasuk rumput-rumputan lapangan. Selain itu, anak yang dilahirkan cepat besar sehingg sangat tepat kalau dipelihara untuk kambing potong. Jenis kambing ini banyak tersebar di pantai utara Jawa seperti Cirebon dan Semarang, juga banyak dipelihara di daerah Gunung kidul, Yogyakarta.
6.      Kambing creolo

Kambing creolo merupakan ternak penghasil daging yang sangat popular di Amerika Latin dan Tengah. Memiliki kemampuan hidup di daerah yang sangat kering. Bulunya tipis, pendek, dan berwarna hitam atau cokelat, sering kali terdapat bercak-bercak putih. Tanduknya melengkung dan telinga pendek serata tegak. Kambing jantan memeliki janggut, sedangkan betina tidak memiliki janggut. Tinggi gumba jantan sekitar 75 cm dan betina sekitar 65 cm. Berat hidup kambing dewasa rata-rata 40-60 kg dengan tubuh yang gempal. Jumlah anak per kelahiran 1-2 ekor.

7.      Kambing gaddi

Kambing ini disebut juga kambing dwiguna karena merupakan penghasil daging sekaligus bulu. Ia tergolong dalam kambing berambut panjang. Bisa menghasilkan 0,5-1 kg rambut kasar per ekor  dengan panjang 17-25 cm. Kambing gaddi dinamakan juga kambing himachal pradesh. Kambing ini banyak terdapat di daerah pegunungan India Utara dan Pakistan.
 
8.      Kambing kacang

Kambing kacang merupakan kambing potong yang sangat prolifi, yaitu sering melahirkan anak kembar. Kelahiran kembar dua merupakan hal biasa. Bahkan, kadang-kadang melahirkan anak kembar tiga. Kambing ini dapat berkembang biak sepanjang tahaun sehingga sangat cocok dikembangkan untuk kambing potong.

      a)      Kambing kacang indonesia
Kambing kacang merupakan kambing local Indonesia yang tersebar luas terutama di Jawa. Kambing ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap pakan berkualitas rendah dan lingkungan ekstrem.
Kambing jantan dewasa memiliki tinggi sekitar 60-65 cm dengan bobot rata-rata 25 kg. untuk kambing betina dewasa memiliki tinggi sekitar 50-56 cm dengan bobot rata-rata sekitar 20 kg. Kambing betina pertama kali beranak pada umur 12 – 13 bulan. Namun, produksi susunya masih sedikit. Rata-rata bobot lahir kambing kacang sekitar 3,28 kg. Total bobot sapih (umur 90 hari) adalah 10,12 kg. Kemampuan hidup saat lahir adalah 100% dan kemampuan induk melahirkan anak kembar dua sekitar 52,2%, kembar tiga 2,6%, dan tunggal 44,9%.

Kambing kacang jantan muda mencapai dewasa kelamin mulai umur 20-23 minggu atau 135-173 hari. Kamibng betina mulai dewasa kelamin pada umur 153-454 hari atau rata-rata umur 307,72 hari. Angka pemotongan kambing kacang tergolong tinggi di Indonesia, terutama untuk produksi daging. Persentase karkasnya sekitar 44-51%..

      b)      Kambing kacang malaysia

Kambing kacang malaysia umumnya berwarana hitam, tetapi kadang-kadang terdapat beberapa bercak putih di tubuhnya. Tanduk berbentuk pedang melengkung ke atas dan belakang, baik pada kambing jantan maupun betina. Telinganya pendek dan tegak. Janggut terdapat pada yang jantan sangat jarang pada betina. Tinggi gumba jantan antara 60-65 cm dan betina sekitar 56 cm. bobot jantan dan betina dewasa rata-rata  25 kg dan 20 kg. Produksi susunya sedikit, sehingga lebih cocok dikembangkan menjadi ternak panghasil daging. Persentase karkasnya berkisar antara 44-51%.

      c)      Kambing kacang filipina

Kambing kacang filipina memiliki tinggi gumba rata-rata 50-60 cm dengan berat sekitar 30 kg. Tubuhnya berwarna hitam, cokelat, putih, atau campuran dair warna tersebut. Memiliki bulu kasar, berjanggut, dan bertanduk pedang. Beranak pertama kali pada umur 12-13 bulan dan biasanya melahirkan anak kembar dua.

       d)     Kambing kacang fiji

Kambing kacang fiji merupakan kambing kecil berbulu pendek. Bulunya berwarna kombinasi putih, hitam, cokelat, dan abu-abu. Jantan dan betina bertanduk, tetapi ada juga yang dungkul (tak bertanduk). Rata-rata tinggi gumba 58-66 cm. bobot jantan dan betina masing-masing  25 kg dan 20 kg. Interval beranak sekitar 262 hari. Kambing ini sering melahirkan anak kembar dua.

      e)      Kambing kacang marica

Kambing marica merupakan kambing kecil berbulu pendek yang terdapat di Sulawesi. Kambing ini memiliki penampilan yang mirip sekali dengan kambing kacang yang terdapat di Jawa. Namun, ukuran fisiknya lebih kecil dan tidak bertanduk.

9.      Kambing Kashmir
Kambing ini tergolong ternak pegunungan. Sangat cocok hidup di daerah pegunungan Asia Tengah seperti Tibet, Mongolia Dalam, Kashmir, Iran, Turki, Kurdistan, Khirghizia, dan daerah sekeliling Rusia. Ia mampu hidup di daerah kering pada ketinggian 3.600-4.200 m dpl. Berat jantan dewasa sekitar 60 kg dan betina 40 kg untuk kambing asal Mongolia Dalam. Kambing ini merupakan keturunan langsung dari kambing liar Capra falconeri. Kambing gembrong yang terdapat di Bali diduga merupakan keturunan kambing Kashmir.

Kambing Kashmir yang berwarna putih dapat menghasilkan bulu 123 g/ekor/tahun. Kambing Kashmir hitam menghasilkan  bulu 175-200 g/ekor/tahun. Kambing putih bila dipelihara di tempat yang memiliki suhu tinggi atau rendah akan hidup merana. Namun, untuk kambing hitam lebih tahan dhidup di daerah ekstrem. Selain bulu, kambing ini juga menghasilkan daging dan kulit.

10.  Kambing kerdil dan cina selatan

Kambing ini tergolong kambing kerdil daerah tropic lembap. Berat jantan dewasa sekitar 30 kg, sedangkan betina hanya 25 kg. Tergolong sebagai kambing pedaging karena hasil susunya sangat sedikit, yaitu hanya 0,5 kg per hari. Ternak ini sangat sering melahirkan anak kembar dua.

11.  Kambing kecil afrika timur

Kambing kecil ini daerah Afrika Timur dan banyak dipelihara sebagai ternak penghasil daging dan kulit. Penampilannya mirip kambing kacang yang terdapat di Indonesia. Warna bulunya bermacam-macam, tetapi rata-rata berambut pendek. Tanduknya kecil. Berat kambing dewasa rata-rata 30 kg. Keunggulan kambing ini sangat prolific, yaitu sering melahirkan anak kembar.

12.  Kambing maxoto

Kambing ini dikenal pula dengan sebutan kambing nungfing. Banyak diternak di Brazil bagian timur laut. Kambing ini diperkirakan berasal dari keturunan portugis charnequeiro varietas elentejo, yaitu kambing potong yang sangat populer di Portugis dan Spanyol. Kambing maxoto memiliki bulu berwarna cokelat mudah atau cokelat kelabu kuning dengna garis-garis hitam di punggung dan perut. Warna bulu muka dan kaki hitam. Hewan ini diternaka untuk diambil kulit dan dagingnya.

Berat kambing dewasa rata-rata 32 kg. Induk betina bisa melahirkan tiga kali dalam dua tahun dan hampir 90% selalu melahirkan kembar.

13.  Kambing sahel

Kambing ini paling cocok dikembangkan di daerah padang pasir yang kering, seperti di Sudan dan Afrika Barat. Keunggulannya tahan panas dan lingkungan yang sangat kering seperti sabana di pinggiran Gurun Sahara. Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dan kulit berkualitas tinggi disertai rambut yang pendek, tetapi halus.

14.  Kambing salt range

Penyebaran kambing ini meliputi daerah barat laut Pakistan, Rawalpindi, dan Mianwali. Kambing ini unggul dalam menghasilkan daging dan bulu yang berambut panjang. Berat pejantan bisa mencapai 40 kg. Kambing salt range yang berumur satu tahun, berat karkasnya bisa mencapai 15-20 kg. hasil bulu per tahun mencapai 0,5-1 kg per ekor.

15.  Kambing sirli

Jenis kambing ini banyak terdapat di daerah barat laut Pakistan. Penyebaran ternak terutama di daerah pegunungan berat kambing dewasa sektiar 35 kg. memiliki ukuran rambut panjang yang mencapai sekitar 25 cm.

16.  Kambing somali

Kambing somali hampir semuanya berbulu putih halus. Kambing jenis ini tergolong sebagai penghasil daging dan kulit. Keunggulannya berkulit tipis, tetapi mutunya bagus. Berat kambing berkisar antara 20-30 kg. Kambing ini banyak terdapat di Somalia, Afrika Timur.

17.  Kambing spanish

Kambing spanish atau La Mancha berasal dari Spanyol. Ternak ini memiliki ciri khas, yaitu telinganya sangat pendek atau hampir tidak berdaun telinga. Berat jantan dewasa sekitar 55-80 kg dan betina 35-40 kg. Warna bulu bermacam-macam dan berbulu pendek. Kambing ini sangat tangguh dan mampu beradaptasi terutama untuk produksi daging. Keunggulannya memiliki fisiologis reproduksi yang sangat khas, yaitu dapat berkembangbiak pada musim gugur hingga musim dingin dalam setahun. Hal ini memungkinkan kambing dapat beranak dan memproduksi daging sepanjang tahun di daerah subtropis