Kamis, 26 April 2012
Kamis, 19 April 2012
BUDIDAYA AYAM BURAS
Oleh: Yose Elfiranto, SST
Ayam Buras atau yang dikenal juga dengan ayam kampung merupakan salah satu usaha tradisional masyarakat pedesaan. Selain menghasilkan daging, ayam kampung juga dapat dipanen hasil produksi telurnya dan DOCnya. Ayam kampung juga kebal terhadap berbagai penyakit. Ayam kampung juga tidak membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang repot dan biaya yang besar
Mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem
ekstensif ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi
cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di
masyarakat kita. Akan tetapi, kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang
dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak
dengan sistem intensif. Menurut Pararto Wicaksono, untuk mendapatkan hasil yang
optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan
beberapa hal berikut :
1. Bibit
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30%
dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat
diperoleh dengan cara : membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit,
membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk
menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau
dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatif dan
positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang
panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai
kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata
bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas
tidak lebih lambat atau cepat.
2. Pakan
Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai
kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung
pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam
pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara
lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung,
roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting
dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan
nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis
(EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai
tingkatan umur adalah sebagai berikut :
* 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
* 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
* 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
* 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
* 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
* 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
* 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
* 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Sedangkan air diberikan secara ad
libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur
dengan vitamin+antibiotika.
3. Perkandangan
Syarat kandang yang baik : jarak
kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat
masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak
rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak
berhembus langsung ke dalam kandang. Penyucihamaan kandang dan peralatannya
dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan
desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak
pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan
obat.
Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar
kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8
m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian
adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi
antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya
dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam. Bentuk kandang yang dianjurkan
adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari
campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor
yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi
dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi
dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8
minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa
bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok
biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau
postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.
4. Manajemen
Pemeliharaan
Manajemen atau tatalaksana
pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha
peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas
belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen
pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung
bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
* Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol
pakan dan kesehatan
* Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar),
ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
* Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada
kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat
Model pemeliharaan ayam kampung
secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol
penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara
intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.
5. Pengendalian Penyakit
Hal yang tak kalah pentingnya adalah
pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih
baik daripada mengobati”. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan
antara lain :
1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan
kandang dan manusianya
2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
3. Melakukan vaksinasi secara teratur
4.Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas
penyakit
5. Manajemen pemeliharaan yang baik
6. Kontrol terhadap binatang lain.
Demikian cara beternak ayam kampong pedaging,
semoga dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak dan menjadikan cara
beternak kita lebih baik. Mohon maaff kalo ada yang salah dan janggal, maklum masih tahap pembelajaran dan juga saya minta ijin ya kepada yang punya tulisan ini. Saya menTag tanpa mohon ijin.
Senin, 16 April 2012
Langganan:
Postingan (Atom)